Bandingkan Korban Jiwa Covid-19 RI dan Inggris, Cuitan Ade Armando Disorot Dosen Australia

Tak hanya Ian, para warganet yang lain pun ramai mengkritik Ade Armando yang dinilai telah menganggap enteng 73 ribu nyawa yang melayang karena Covid-19.

Para warganet mengingatkan bahwa 73 ribu bukan hanya angka statistik, melainkan nyawa yang berharga.

“Pak, 73 ribu itu manusia. Bukan segumpal lumpur. Ada banyak orang kehilangan tulang punggung, anak semata wayang, seorang ibu, dll. Jangan remehin nyawa orang. Sudah lantang, pandir pula,” kata warganet.

“Jelas. Paradigma ini berbeda dengan tenaga kesehatan, pekerja lapangan dan beberapa masyarakat. Statistik hanyalah angka dan data. Tidak peduli banyaknya selisih naik turun, mereka tetap khawatir akan banyaknya korban berjatuhan. Mereka dituntut terus bekerja meski angka menurun,” tambah yang lain.

Ada pula yang mengkritik Ade Armando soal perbandingannya yang tak memperhatikan faktor-faktor perbedaan kedua negara.

“Patut dicek, data ini valid? Jumlah tes harian kita sama Inggris sebanding ga? Positivity rate berapa? Demografi usia penduduk, usia penduduk kita masih banyak yang muda ga? Yang terpapar berapa? Yang harus menjalani long covid berapa? Sistem kesehatan negara kita gimana?” tutur warganet.

Bukan hanya warganet, politikus hingga dokter pun turut mengkritik Ade.

“Makhluk ga punya hati,” kata Dokter Berlian Idris pada Senin, 19 Juli 2021.

“Biasanya di negara Komunis Korut dan China ada orang yang berpikiran seperti ini,” kata Ricky Kurniawan, politisi Partai Demokrat. [Suara]