Eramuslim.com -Pemasangan baliho Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, yang tersebar di sejumlah daerah tanah air, boleh jadi berpengaruh terhadap popularitas.
Hanya saja, efektivitas popularitas itu tidak begitu berdampak secara elektoral. Itu lantaran timing pemasangan baliho tersebut tidak tepat karena masih dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Begitu disampaikan Direktur Eksekutif Voxpoll Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago, Selasa (10/7).
“Momentumnya tidak tepat untuk tebar pesona di tengah kondisi masyarakat yang lagi lagi sulitnya,” ujar Pangi.
“Boleh jadi publik kenal, popularitas naik dari hasil survei publik tokoh tersebut, tapi pada saat yang sama publik juga menilai, jenuh dan bosan dengan wajah yang sudah bertebaran pesona calon tersebut di jalan-jalan utama,” sambungnya.
Meski begitu, Pangi memahami maksud dari PDIP mempublikasikan sosok Puan Maharani, yakni tidak lepas dari upaya mendongkrak elektabilitas Puan Maharani yang dalam beberapa waktu terakhir kalah dengan kader PDIP yang tengah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Pasalnya, Pangi menyebutkan catatan Voxpoll Center terkait elektabilitas Puan yang dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir masih berada di bawah 2 persen.
Jadi wajar menurutnya Jika Puan sudah mengambil ancang-ancang dan kader PDIP grasa-grusu memasang balihonya di mana-mana. Tapi akan berbeda penilaian orang jikalau nantinya memang ada kenaikan terhadap elektabilitas Puan.
“Itu berarti efektif, tapi sejauh ini baliho hanya efektif untuk memperkenalkan pada level popularitas saja,” kata Pangi.
Maka dari itu, Pangi melihat efektivitas baliho belum tentu akan berdampak signifikan terhadap elektabilitas Puan yang digadang-gadang bakal diusung PDIP pada perhelatan Pilpres 2024 mendatang.
“Tapi belum tentu publik suka dan memilih calon tokoh tersebut yang suka pamer,” pungkasnya.[]