eramuslim.com — Menteri investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengaku kericuhan di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) memberikan persepsi kurang bagi sektor investasi di Indonesia.
Merespon hal itu, eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu mengaku sedih. Apalagi beberapa pernyataan dari pihak pemerintah dan aparat terkesan menyalahkan pekerja lokal.
“Sedih. Mereka kompak salahkan rakyatnya yang mengalami ketidakadilan,” kata Didu, dikutip fajar.co.id dari cuitannya di Twitter, Kamis (19/1/2023).
Diketahui sebelumnya, Bupati Morowali Utara, Jelis Julkasson Hehi pasca kejadian menyalahkan pekerja lokal atas bentrok di PT GNI.
Sementara itu, Bahlil pada (17/1) melalui keterangan pers turut menyayangkan peristiwa nahas tersebut. Menurutnya, bukan saatnya untuk menyalahkan A atau B. Walau demikian, ia sendiri mengaku belum tahu laporan pasti peristiwa yang terjadi di Bumi Sulawesi itu.
Menurut Bahlil, terjadinya bentrokan di PT GNI tersebut dinilai akan memberikan persepsi kurang baik bagi iklim investasi di sektor hilirisasi.
“Dalam pandangan saya bahwa hal ini patut kita sayangkan. Kita jangan menyalahkan si A, si B, tapi ini adalah evaluasi kita bersama baik itu adalah masyarakatnya, dalam hal ini karyawan, maupun aparat keamanan maupun investornya juga, manajemen. Patut kita sayangkan karena ini akan melahirkan persepsi yang kurang elok,” kata Bahlil dikutip dari tayangan konferensi pers “Hilirisasi Kunci Investasi dan Tantangan Investasi 2023”, Rabu (18/1/2023).
Bahlil pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi, serta meminta media menyampaikan informasi dengan baik kepada masyarakat.
“Mari sama-sama kita cari solusi kita jangan gembar-gemborkan ini sebuah masalah besar karena di negara lain itu kalau ada masalah beritanya nggak terlalu digembar-gemborkan supaya tidak merugikan negaranya,” katanya.(Sumber: Fajar)