Forum Komunikasi Alumni Afghanistan Indonesia (FKAAI) melakukan silaturahmi dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Untung S. Rajab di restoran Sari Kuring, Jakarta.
FKAAI sendiri merupakan mantan pejuang maupun alumni pendidikan di Afghanistan dan Filipina, baik mantan pejuang di wilayah konflik, serta mantan narapidana kasus teror.
Salah satu anggota FKAAI, Nasir Abbas mengatakan aksi terorisme yang belakangan mucul kembali harus ditolak. Menurutnya, silaturahmi dengan Kapolda Metro Jaya sudah kerap dilakukan.
“Bertepatan dengan 9 September dulu tahun 2004 terjadi bom di Kedutaan Besar Australia. Jadi memperingati pada tanggal ini pernah terjadi bom. Masyarakat harus waspada dan berharap tidak ada aksi bom lagi,” jelas Nasir kepada wartawan, Minggu (9/9/2012).
Menurut Nasir, Kapolda Metro Jaya baru menyempatkan untuk hadir hari ini. Sehingga, langsung diundang untuk hadir dalam silaturahmi ini. “Jadi kumpullah kami disini. Tadi memang ada pembicaraan sedikit soal terorisme,” singkatnya.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Untung S. Rajab mengatakan pertemuan ini merupakan hal yang rutin dilakukan, karena mereka sudah dianggap sebagai keluarga besar.
“Mereka alumni Afganistan, karena setelah lebaran belum ketemu jadi kita makan malam bersama,” ungkap Untung.
Kalau di istilah agama, lanjut Untung, mereka di FKAAI telah berhijrah, dan meninggalkan kegiatan terorisme.
“Sebagai seorang muslim, saya terima, otomatis sebagai saudara dengan pengalaman kita masing-masing kita saling sharing, saya tidak memandang musuh, mereka saudara-saudara saya,” sambungnya.
Dalam pertemuan tersebut, Untung mengaku membahas isu terorisme yang belakangan muncul. Tapi, diakuinya juga membahas hal-hal lainnya.
“Masalah bukan hanya itu (teroris) paling tidak, mereka punya anak saudara, atau tetangga bisa memberi pemahan seperti ini ini suatu keasalahan sikap, dan pemahaman yang harus diluruskan karena perintah agama seperti itu untuk berdakwah,” simpulnya.(fq/okezone)