Partai Golkar sudah resmi menetapkan Jusuf Kalla sebagai calon presiden 2009, keputusan itu diambil dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Khusus yang diadakan kemarin. Keputusan itu telah mengisyarat dengan tegas bahwa Partai Golkar tidak berdampingan dengan Partai Demokrat maju dalam pilpres 2009.
Melihat fenomena berpisahnya SBY-JK, Pengamat Politik Bachtiar Effendy menilai, keputusan yang diambil Partai Golkar merupakan hal yang tepat, akan tetapi untuk mengimplementasi putusan tersebut Golkar harus bisa memenuhi peraturan dalam pencalonan presiden.
"Partai Golkar dituntut bisa memenuhi peraturan pencalonan, sekarang kan baru mencapai 14 persen masih kurang 8-10 persen," katanya usai diskusi publik, di Gedung DPD RI, Jakarta, Jum’at (24/4).
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, menurutnya, Golkar masih punya kesempatan untuk berdialog dengan PPP ataupun yang belum menentukan arah koalisinya. Karena saat ini, Partai Gerindra dan Partai Hanura sudah menentukan arahnya ke PDIP.
"Saya melihat Golkar punya kesempatan disertai kerja keras untuk mengamankan persyaratan suara," ujar Bachtiar.
Namun untuk saat ini, lanjutnya, yang terpenting bagi partai berlambang beringin adalah merapatkan barisan, karena jika didalamnya masih terdapat faksi-faksi yang tidak setuju dengan pencalonan JK tersebut akan sia-sia.
"Yang menarik saat ini JK melakukan pendekatan dengan PDIP, nah apakah nantinya akan ada koalisi besar SBY bersama PKS, PAN dan lainnya, serta JK dengan PDIP, Gerindra dan Hanura. Semua masih menunggu 9 Mei mendatang," jelasnya. (nov)