Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) mengedepankan wacana pencalonan Amir Majelis Mujahidin Ustad Abu Bakar Baasyir sebagai calon presiden independen dalam pemilu 2009.
Menanggapi itu, Amir Majelis Mujahidin Ustad Abu Bakar Baasyir menyatakan, belum memikirkan masalah itu, sebab baginya siapa yang memimpin Indonesia ke depan, yang terpentingharus mampu mengedepankan penegakan syariat.
"Saya belum berfikir tentang itu, saya kira saya tidak mempunyai kemampuan untuk itu, saya cuma bertugas menasehati, " ujarnya usai jumpa pers pembentukan Brigade Pemburu Koruptor, di Hotel Sofyan Cikini, Jakarta, Rabu (6/6).
Menurutnya, meski saat ini tokoh yang diharapkan itu belum muncul, namun ia optimis dengan jalan dakwah yang saat ini ditempuhnya, pasti Allah akan mengabulkan apa yang diinginkannya bersama umat Islam lainnya.
"Sabar saja, Allah pasti akan menurunkannya karena Islam itu pasti menang, tidak mungkin kalah, kalau belum ada tokoh yang pantas, kita harus tetap berjuang, " imbuh pemimpin Pondok Pesanteren Ngruki, Solo itu.
Baasyir menghimbau, agar umat Islam dapat bersungguh-sungguh dalam menjalankan ajaran agama yang diterapkan untuk kehidupan pribadi dan bernegara, sebab akan dipertanggungjawabkan akan langsung kepada Allah.
Ia menambahkan, kegagalan pemimpin di tanah air, disebabkan kepemimpinan mereka tidak dilandasi dengan keikhlasan, dan hanya berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan pribadi.
Sementara itu, Ketua Tim Advokasi FUI Munarman menganggap Ustad Baasyir merupakan orang yang pantas memimpin negara, karena Baasyir dalah tokoh yang mampu bersikap konsisten dalam menegakan syariat Islam.
Meski demikian, Munarman menyerahkan, keputusan itu kepada Ustad Baasyir, apakah akan melanjutkan apa yang telah diwacanakan tersebut.
"Dia memang orang yang pantas, paling bersih, tapi kita lihat saja nanti, " tukasnya. (novel)