AWAS! Rasio Utang Indonesia Diperkirakan Melampaui 40 Persen PDB

Rasio utang baru akan turun pada 2023, dengan proyeksi 41,22-42,14 persen terhadap PDB. Saat itu, defisit APBN diperkirakan berada pada rentang 2,35-2,85 persen. Pada 2024, defisit diharapkan bisa semakin turun ke 2,19-2,55 persen, sehingga rasio utang menyentuh ke level 40,78-41,31 persen. “Itu yang diharapkan bisa terjadi,” tutur Febrio.

Tapi, Febrio mengatakan, rasio utang yang dimiliki Indonesia sebenarnya jauh lebih baik dibandingkan kebanyakan negara. “Misal, pada 2019, ketika rasio utang kita hanya 30 persen, negara berkembang lain rata-rata sudah 50 persen ke atas,” ujarnya.

 

Pencapaian itu disebutkan Febrio tidak terlepas dari disiplin fiskal yang sudah diterapkan pemerintah sejak beberapa tahun terakhir. Belanja dilakukan secara efektif, sementara penerimaan negara dimaksimalkan, terutama dari sisi perpajakan.

Febrio mengatakan, disiplin fiskal juga yang membuat kredibilitas surat utang pemerintah di mata dunia masih positif. Dampaknya, surat utang Indonesia masih diminati oleh banyak investor asing maupun domestik.

Menjaga kredibilitas menjadi hal penting. Pasalnya, Febrio menuturkan, hampir 80 persen utang yang ditarik pemerintah berasal dari penerbitan surat utang. “Jadi, harus dijaga, hati-hati, karena kita bisa berutang dalam surat utang yang kapanpun bisa orang-orang jual,” katanya. (rol)