Namun Thomas menegaskan gerhana dan purnama bukan penyebab gempa. “Tetapi berpotensi jadi pemicu,’’ jelasnya.
Sehingga dia tidak bisa menyimpulkan terjadinya gerhana dan bulan purnama nanti malam akan disusul terjadinya gempa bumi. “(Gempa bumi, red) tidak bisa diperkirakan,” tandasnya.
Terkait fenomena gerhana bulannya sendiri, Thomas mengatakan aman untuk diamati langsung.
Dia mengatakan untuk mengamati gerhana bulan tidak perlu menggunakan kaca mata gelap seperti pengamatan gerhana matahari.
Thomas juga menjelaskan tentang penamaan gerhana super blue blood moon. ’’Tidak ada kaitannya dengan warna biru,’’ tegasnya.
Blue moon terjadi karena purnama kedua di bulan Januari. Kemudian dikatakan super moon karena saat purnama posisinya dalam titik terdekat ke bumi.
Nah fenomena yang terjadi malam ini adalah gabungan antara purnama kedua di bulan Januari dan posisinya terdekat dengan bumi plus gerhana bulan total.
Maka publik menyebutnya dengan istilah super blue blood moon. “Kalau secara astronomis itu biasa,” tandasnya. (Fj/Ram)