Seluruh tahapan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1429 H ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2008, baik yang menyangkut penyediaan perumahan dan akomodasi di Arab Saudi, serta pembuatan visa dan paspor di tanah air.
"Ditargetkan bulan Sya’ban harus sudah selesai, sekarang masih berjalan dan kita harapkan 2-3 mingu ini selesai, " kata Sekjen Departemen Agama Bachrul Hayat usai memberikan pengarahan Pelatihan Petugas Haji PPIH, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (16/8).
Menurutnya, untuk penyelenggaraan haji tahun 2008, kendala yang dirasakan secara umum adalah masalah perumahan akibat perluasan masjidil haram, dan hal ini bukan hanya dialami Indonesia saja.
"Saya kira problemnya hampir sama, dan pemerintah Arab Saudi telah mempersiapkan dari awal baik kesehatan, maupun sarana dan prasarana, " ujarnya.
Berdasarkan pemantauan pada bulan Juli lalu, Bachrul mengatakan bahwa kondisi perapian masjidil haram sudah hampir tuntas, begitu pula fasilitas lontar jamarah sampai lantai 3 diharapkan selesai sebelum pelaksanaannya.
Dalam kesempatan itu disinggung pembentukan Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), Sekjen mengatakan sesuai dengan UU tentang penyelenggaraan ibadah haji, apabila dalam waktu satu tahun belum terbentuk, maka fungsi pengawasan tetap dipegang oleh departemen agama.
"Mudah-mudahan tahun haji yang akan datang sudah terbentuk, karena sesuai UU itu adalah kewenangan Presiden, " katanya.
Sebelum Presiden menetapkan anggota KPHI, ia menjelaskan, pemilihan anggota yang bertugas dalam Komisi Pengawas Haji itu mesti melalui proses konsultasi antara Menteri Agama dengan Pimpinan DPR melalui komisi VIII yang membidangi masalah haji tanpa proses fit and profer test.
"Dalam UU tidak diharuskan secara eksplisit, karena yang terpilih bukan profesional, karena unsur steakholder haji ini unik. Mereka bisa saja berasal dari tokoh agama yang tidak bisa dipandang dari segi teknis, tapi wibawanya, " tandas Bachrul. (novel)