Departemen Kesehatan kemungkinan akan menggunakan dana cadangan (buffer stock) yang dialokasikan bagi obat-obatan dan makanan cadangan yang digunakan pada kondisi darurat, untuk menstabilkan harga susu di pasaran.
Hal tesebut dikatakan oleh Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari usai raker dengan Panitia Ad Hoc III dan IV, di Gedung DPDRI, Jakarta, Selasa (3/7).
"Saya ingin sekali supaya balita jangan sampai mendapat akibatnya, maka kami sudah memikirkan dan mempelajari bagimana caranya bisa menolong balita-balita yang tadinya bisa minum susu, sekarang tidak bisa minum susu, bisa gunakan dana itu, buffer stock obat atau makanan tambahan yang biasa diberikan pada keadaan busung lapar, " ujarnya.
Menurutnya, pihaknya sedang mencari jalan keluar untuk mengatasi kelangkaan susu dengan melihat kondisi dilapangan, misalnya dengan memberlakukan operasi pasar susu, namun hal ini masih akan ditinjau apa yang memungkinkan untuk dilakukan.
"Untuk operasi pasar, kita baru rencana untuk itu, mudah-mudahan bisa segera dilakukan karena baru akan dibicarakan, " imbuhnya.
Lebih lanjut Menkes mengatakan, apabila pihaknya berhasil menggunakan dana cadangan obat dan makanan dalam kondisi darurat, maka penyaluran susu bagi balita yang membutuhkan akan dilakukan melalui puskesmas dan pos-pos pelayanan terpadu
Ia menegaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan menghubung produsen makanan bayi dan susu terbesar yakni PT. Sari Husada untuk meneliti cadangan susu dalam negeri, dan langkah-langkah penanggulangan kenaikan harga yang diperkirakan akan mengalami peningkatan. (novel)