Asisten Politik Sekjen OKI: Penyebab Konflik Irak Bukan Sunni-Syiah

Konflik berkepanjangan yang terjadi di Irak pasca jatuhnya Saddam Husein bukan disebabkan adanya perbedaan kelompok Sunni-Syiah, namun konflik tersebut terjadi akibat adanya pengiriman tentara Amerika ke kawasan Irak.

"Siapapun tidak ingin negaranya dijaga oleh pasukan asing, "kata Asisten Politik Sekjen OKI Ezzat Kamil Muslim saat ditemui sebelum pembukaan Konferensi Internasional Pemimpin Umat Islam, di Hotel Salak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (03/4).

Menurutnya, kelompok Sunni–Syiah hanyalah bagian dari perbedaan pandangan dalam Islam, tetapi secara substansial keduanya tidak ada perbedaan, sebab keduanya sama-sama menganut agama Islam.

Lebih lanjut Ezzat mengatakan, hal ini terbukti saat OKI mengadakan pertemuan di Makkah pada bulan Ramadhan lalu, kedua petinggi kelompok itu ikut hadir didalamnya.

"Mereka bisa bertemu di sana, dan menyatakan kesediaannya untuk membangunan masa depan Irak bersama, " ujarnya.

Karena itu, kata Ezzat, dalam Pertemuan Ulama Sunni-Syiah yang difasilitasi Indonesia ini, akan diusulkan pembahasan terkait dengan penarikan tentara Amerika dan pasukan asing lainnya dari Irak.

Sementara itu, Utusan Khusus Presiden RI untuk Timur Tengah Alwi Shihab menegaskan, rekomendasi hasil pertemuan pemimpin umat Islam mempunyai kekuatan penuh untuk memberikan pencerahan kepada para politisi khususnya di Irak, bahwa masalah keagamaan seperti Sunni-Syiah ini tidak perlu dipertentangkan, apalagi sampai menimbulkan pertumpahan darah.

"Kita harapkan pertemuan memantapkan persamaan-persamaan antara Sunni dan Syiah, supaya perbedaan antara mazhab tidak serta merta dijadikan alasan untuk konflik fisik, "imbuhnya.(novel)