Karena itu menurut Marinus, perang terbuka ini ditujukan untuk mengingatkan pemerintah indonesia bahwa Amerika Serikat tidak mau kehilangan kontrol dan kendali atas Freeport. Divestasi saham 51% itu, kebijakan ekonomi yang akan membunuh Freeport sendiri dan mengganggu ekonomi AS.
“Pemerintah AS tidak siap diperhadapkan pada situasi ekonomi yang seperti itu. Jangan sampai perang terbuka TPN-OPM dgn TNI/Polri menjadi perang antara militer Indonesia dengan militer AS yang menggunakan “tangan” TPN-OPM,” tegas Marinus.
Untuk itu menurut Marinus, Pemerintah Indonesia, dalam hal ini TNI-Polri harus mengkakulasikan dengan cermat situasi konflik ini.
“Konflik ini adalah konflik kepentingan, jadi saya berharap Pemerintah dalam hal ini TNI/POLRI harus mengkalkulasikan dengan cermat situasi konflik ini,” tandasnya. (kl/sdo)