Ahli training manajemen spiritual and emotional quetion, Ary Ginanjar Agustian, mengungkapkan, para pakar spritual and emotional quotient Barat mengaku selama ini telah memiliki persepsi keliru tentang Islam karena pers Barat yang menggambarkan Islam dengan cap teroris.
Ary menyampaikan hal itu, setelah dirinya diundang dalam sebuah pelatihan emotional and spritual quaetion di The Oxford Academy, Inggris di depan para spiritualis dan akademisi, yang umumnya bergelar doktor dan profesor dari berbagai universitas dari Amerika Serikat, Inggris, Belanda, Denmark, Australia, Slovenia, India, Afrika Selatan termasuk Tibet pada 11-18 Maret lalu.
"Saya tak pernah membayangkan akan memaparkan ESQ dalam sebuah forum internasional. Saya sendiri benar-benar terkejut karena dapat membawakan materi ESQ dalam bahasa Inggris dengan sangat lancar, seperti halnya memberikan training ESQ dalam bahasa Indonesia. Ini semua karena pertolongan Allah, " ujar Ary di depan 600 peserta angkatan ke-57 pelatihan itu di Hotel Gran Melia, Kamis (29/3).
Seusai pemaparan, sambungnya, pihaknya mendapat respon positif dari Zohar dan Ian Marshal, para pendiri dan pengasuh The Oxford Academy of Total Intelligence yang juga penulis buku spiritual best seller dunia berjudul Spiritual Capital. Mereka berdua serta peserta lain yang umumnya trainer SDM kelas dunia siap menyebarkan nilai-nilai ESQ di negara masing-masing.
Banyak di antara mereka yang mengaku baru kali ini mendapatkan pemahaman lengkap soal Islam, yang selama ini selalu dikaitkan dengan hal-hal negatif dan cap terorisme. Sambutan positif ini membuatnya yakin nilai-nilai ESQ dapat diterima seluruh bangsa di dunia.
Ia berharap, hasil pemaparan di Oxford juga menambah keyakinan dan semangat peserta maupun alumni ESQ dalam menyebarkan nilai-nilai ESQ165 ke seluruh dunia, apalagi jumlah alumninya sudah mencapai 300 ribu orang. (dina)