Untuk menjaga keamanan dan kenyamanan arus mudik lebaran 1427 Hijriah, puluhan petugas disiagakan untuk berjaga-jaga di beberapa titik dekat loket pemesanan tiket stasiun kereta api Gambir, Jakarta Pusat. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi calo-calo nakal yang suka merayu para calon pemudik yang hendak membeli tiket.
Berdasarkan pemantauan eramuslim dilapangan, setiap menitnya tidak henti orang silih berganti membeli tiket kereta api eksekutif maupun bisnis ke berbagai daerah di pulau Jawa yang dijual diloket pembelian tiket. Tidak terlihat antrian yang cukup panjang, sebab semua pembeli dapat dilayani dengan menggunakan sistem komputerisasi (on-line).
Menurut salah satu petugas keamanan Wisnu H, pembeli tiket yang datang baru berjumlah 10-20 persen, jumlah ini kemungkinan akan meningkat saat mendekati lebaran.
"Ya sudah mulai ramai, tapi belum seberapalah, yang beli itu baru 10 sampai 20 persenlah,” tukasnya ditemui di Stasiun Kereta Api Gambir, Jakarta.
Selain itu kenaikan belum dirasakan terlalu signifikan, seperti yang dikatakan Mira pembeli tiket KA Parahyangan jurusan Bandung Jawa Barat mengaku tiket yang dibelinya untuk pulang pada tanggal 20 Oktober masih dengan harga normal yakni 45 ribu rupiah.
"Kayaknya kalau untuk tiket ke Bandung gak naik, masih biasa 45 ribu rupiah, begitu juga untuk balik ke Jakarta lagi sama saja, sepertinya masih banyak kursi," imbuhnya.
Berbeda dengan Suratno, ia mengaku membeli tiket kereta api aksekutif Agro Muria jurusan Semarang dengan harga yang sudah naik. Haarga biasanya 180 ribu rupiah, tapi kemarin harga tiket itu sudah 200 ribu rupiah.
"Padahal baru mau masuk H-10 tapi harga sudah naik dari biasanya, kelihatannya untuk H-7 tujuh tiketnya sudah susah," ungkapnya yang mengaku akan pulang ke Semarang tanggal 19 Oktober mendatang.(novel)