Tak sampai disitu, redaksi menelusuri kabar mundurnya Ari Kuncoro dari kursi Komisaris BRI kepada mitra kerja Kementerian BUMN, yaitu Komisi VI DPR RI.
Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, menjawab sejumlah pertanyaan yang dilontarkan redaksi terkait kabar mundurnya Ari Kuncoro di BUMN.
Saat ditanya soal kabar mundurnya Ari Kuncoro sebagai Wakil Komisaris Utama/Independen BRI, Andre menjawab, “Terus terang saya belum mendengar, yang bersangkutan mengundurkan diri,”ujar Andre melalui sambungan telpon pada Rabu malam (21/7).
Yang jelas, Andre menekankan bahwa dirinya sudah dari awal meminta Ari Kuncoro untuk memilih salah satu jabatan yang tengah dia emban sekarang ini.
Pasalnya, Andre memandang, Ari Kuncoro sudah tidak jujur sedari awal kepada Kementerian BUMN, sejak dirinya diangkat menjadi Komisaris BRI.
Ketidakjujuran Ari Kncoro terletak pada larangan rektor rangkap jabatan, sebagaimana yang diatur di dalam Peraturan Pemerintah (PP) 68/2013 tentang Statuta UI.
“Dari awal saya orang yang meminta beliau memilih salah satu jabatan, apakah memilih tetap menjadi rektor UI atau menjadi komisaris. Karena waktu itu bertabrakan dengan Statuta UI,” ungkap Andre.
Karena itu, Politisi Partai Gerindra ini meminta Ari Kuncoro untuk mengedepankan etika dalam persoalan ini.
Pasalnya ia menilai, persoalan rangkap jabatan Ari Kuncoro sudah membuat pecah konsentrasi pemerintah yang kini tengah fokus menangani pandemi Covid-19 di dalam negeri.
“Sekarang kasihan kan pemerintah, karena sasaran tembak bukan hanya kepada yang bersangkutan saja, tapi sudah ke mana-mana. Bukan hanya ke Kementerian BUMN saja, tapi juga pemerintah dan juga Presiden Joko Widodo,” demikian Andre Rosiade.(RMOL)