Eramuslim.com – Keberadaan ritel modern yang kian tahun kian menjamur membuat pasar-pasar dan warung tradisional tergusur dan bangkrut. Padahal ritel-ritel modern itu kebanyakan dimiliki oleh Aseng dan Asing, sedangkan pasar dan ritel tradisional dimiliki pengusaha pribumi. Pengurus Pusat Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (Appsindo) mendesak pemerintah menghambat izin ritel modern, lantaran bisnis tersebut menenggelamkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Dengan menjamurnya ritel modern, menggerus usaha kecil menengah, industri rumah tangga, dan pedagang pasar,” ujar Direktur Eksekutif PP Appsindo, Muhammad Rozi seperti diberitakan RMOLJakarta.Com (5/9).
Menurut Rozi, Ritel modern berkontribusi terhadap melemahnya kurs rupiah lantaran bisnis franchise banyak menawarkan produk luar negeri.
Jika hal tersebut tak segera disikapi, alumnus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) ini khawatir Indonesia tidak mampu melewati krisis ekonomi dan moneter 2015. Pedagang pasar, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta industri rumah tangga takkan bisa kembali menjadi penyelamat dari kebangkrutan perekonomian nasional, sebagaimana terjadi pada 1998 silam.
“Mengingat, usaha kecil menengah pada rezim Orde Baru dibina dan dilindungi,” tandas Rozi. Namun sekarang bukan dibina tapi malah dibinasakan.(ts)