Soal tarif tes PCR, Hery mengatakan, pihaknya masih mencari terobosan. Ia mengakui harganya mahal karena itu merupakan barang impor.
“Memang PCR harganya masih mahal. Karena masih barang impor. Kita harus segera mencari terobosan agar testing dilakukan dengan tingkat akurasinya tinggi,” kata dia.
Di akhir sesi, Ketua Apindo Hariyadi menekankan, agar Satgas perlu membedah lagi bagaimana caranya agar harga PCR turun setidaknya Rp97 ribu seperti di India.
Dengan penurunan harga testing, maka pencegahan akan lebih baik dan biaya yang dikeluarkan pemerintah pun juga akhirnya lebih murah.
“Saya usul PCR dibedah lagi harganya, itu kuncinya. Kalau itu bisa lebih awal, biayanya lebih murah. Kalau mas Heri, masa iya india 97 ribu rupiah, kita 700 ribu. Jadi kalau murah, orang itu juga sukarela (tes) agar bisa tebantu. Ini menurut saya, kita sudah berjalan satu setengah tahun tapi harga PCR tidak turun turun,” kata dia. [Viva]