Eramuslim.com – Kasus penembakan yang dilakukan anggota Brimob Briptu Achmad Ridho yang menewaskan kader Gerindra, Fernando Alan Josua Wowor, masih dalam penyelidikan. Polisi telah memeriksa rekaman CCTV di Tempat Hiburan Malam (THM) LIPSS, Sukasari, Bogor Timur.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hari Suprapto mengatakan pemeriksaan CCTV tersebut untuk mengetahui kronologi penembakan yang terjadi di parkiran THM LIPSS iru pada Sabtu (20/1) sekitar pukul 02.00 WIB.
“Kami baru periksa rekaman CCTV, di sana nanti akan terlihat bagaimana awal dari kronologi kejadian tersebut,” ujar Hari kepada kumparan (kumparan.com), Selasa (23/1).
Namun setelah pemeriksaan rekaman CCTV dilakukan tadi malam, kata Hari, pihaknya masih kesulitan melakukan proses identifikasi sebab rekaman tidak tampak jelas.
“Setelah lihat rekaman, kami agak sulit untuk melakukan pemeriksaan karena faktor cahaya (yang kurang terang),” ucap Hari.
Hari mengatakan pihaknya akan tetap bertindak profesional dalam mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Ia juga meminta masyarakat untuk sabar dan tidak terpancing isu lain terkait kasus tersebut.
“Dalam kasus ini kan banyak pihak lain ikut terlibat, maka dari itu saya minta masyarakat untuk bijak dalam menanggapi kasus ini,” kata Hari.
Fernando yang ditembak mati oleh Achmad Ridho adalah kader Gerindra yang masih berstatus mahasiswa. Kejadian bermula saat Fernando dan kedua temannya terlibat keributan dengan Achmad ketika berebut tempat parkir di tempat hiburan itu.
Achmad Ridho yang di kala itu mengemudikan motor BMW lalu naik pitam dan mengeluarkan pistol miliknya. Fernando sempat berusaha merebut pistolnya, namun Achmad malah menarik pelatuk pistol dan pelurunya mengenai dada Fernando.
Fernando sempat dilarikan ke RS Vania, namun setiba di sana Fernando dinyatakan telah meninggal dunia.(kl/kmp)