Kesulitan itu, menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Adang Firman, karena minimnya perahu karet yang tersedia.
"Kita akan menindaknya sebelum terjadi penjarahan, memang patroli kalau diadakan didaerah seperti itu harus memakai perahu karet, dan sarana yang kita miliki itu terbatas, " ujarnya disela-sela raker dengan Komisi III DPR, Senin (5/2).
Adang mengaku banyak menerima SMS atau pesan pendek dari warga korban banjir mengenai aksi penjarahan di beberapa lokasi banjir di Jakarta, namun laporan itu belum berupa laporan resmi.
Ia berjanji, akan menindak tegas para pelaku penjarahan rumah-rumah korban banjir, karenanya jajaran polri terus melakukan patroli sebagai respon atas laporan yang diadukan oleh masyarakat.
Lebih lanjut Adang mengatakan, untuk membantu proses evakuasi, polri mengerahkan sekitar 12 ribu lebih personilnya yang dibantu aparat TNI, dan mereka akan disiagakan diseluruh titik pengungsian korban banjir.
"Duabelas ribu lebih personil itu sudah cukup, karena kita kan juga diback-up Mabes Polri, " imbuhnya. (novel)