Para pemimpin partai politik mungkin sudah "puyeng" kepalanya, karena mereka sudah memikirkan siapa yang bakal menjadi calon presiden mereka di 2014? Rata-rata dari tokoh-tokoh partai yang ada sekarang yang tak ada yang "layak" untuk manggung di tahun 2014.
SBY tahun 2014 sudah finish. Tidak mungkin maju lagi, kecuali konstitusinya diubah, yang memungkinkan SBY maju. Ibu Ani sudah menolak. Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, masih akan melihat perolehan suara Golkar. Tetapi, berdasarkan survei LSI suara Golkar turun, bukannya naik. PDI hanya punya calon yang sudah menjadi "the old man", Megawati. Apakah "reasonable" (logis) untuk mencalonkan diri lagi di tahun 2014?
Tetapi, masih ada kandidat lainnya, seperti Anas, sebagai "midle" di Demokrat yang mungkin bisa gandeng dengan Hatta Rajasa, kalau sudah kepepet, tidak ada lagi yang mungkin bakal maju. Bisa dari kalangan Demokrat dan PAN, yang menjadi pewaris SBY. Tetapi, sekarang Demokrat sudah perok-poranda, akibat tergerus kasusnya Nazaruddin.
Ada lagi, Prabowo, Wiranto, dan sejumlah tokoh lainnya, termasuk Mahfud MD, tetapi kendaraan apa yang akan mereka gunakan? Apakah partai-partai mereka akan lolos parlemen threshold, yang rencananya akan dinaikan menjadi 5 persen? Ini yang menjadi sangat pelik di tahun 2014 nanti. Siapa yang bakal maju menjadi presiden?
Di tengah-tengah krisis kepemimpinan di Indonesia, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang sekarang menjadi pejabat IMF di Washington digadang-gadang banyak kalangan. Entah serius atau enggak. Termasuk apresiasi PDIP mengaku tidak masalah dengan semakin gencarnya dukungan Sri Mulyani Indrawati yang mulai mengkampanyekan diri untuk 2014.
"Boleh saja berupaya, tidak masalah. Itu hak setiap warga negara. Kita juga melakukan konsolidasi ke daerah-daerah," ujar Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait,yang pernah menjadi pelopor (inisiator Pansus Century).
Menurutnya, apapun yang dilakukan oleh pendukung Sri Mulyani Indrawati adalah kewajaran. Asalkan, yang dilakukannya itu tetap dalam koridor dan aturan hukum yang telah ditentukan. "Tidak ada persoalan, asalkan sesuai aturan hukum," katanya.
Persoalan 2014, lanjut pria yang akrab disapa Ara ini, semua orang bisa saja dan diperbolehkan mengambil jalur politik mereka. Termasuk jika kemudian SMI maju untuk menjadi calon Presiden. Bagi partai berlambang kepala banteng ini, asalkan proses pemilu 2014 bisa berjalan dengan baik.
Tentu ada nggak lucu, kalau Sri Mulyani Indrawati sampai dicalonkan oleh partai politik mana saja, karena dalam keputusan paripurna DPR tentang Pansus bail out Bank Century, memutuskan adanya pelanggaran hukum, dan ekplisit nama Sri Mulyani dan Boediono disebutkan.
Bagaimana Sri Mulyani akan dimajukan menjadi salah satu calon presiden mendatang? Mungkin semua partai politik sudah kehabisan "stok" (calon), sehingga perlu mengangkat kembali Sri Mulyani.
Tetapi, bisa saja Sri Mulyani benar-benar menjadi capres 2014. Bahkan, Partai Demokrat sendiri mengaku Sri Mulyani sebagai aset dan masuk dalam kriteria yang kemungkinan diusung oleh Demokrat.
Sekarang Sri Mulyani hengkang ke AS menjadi salah satu pejabat IMF, sejak kasus Century, dan mengundurkan diri, sesudah adannya keputusan dipinitif dari DPR tentang status Century. Boleh bespekulasi. (mh)