‘Apa Perasaan Ustadz Dapat Jaguar?’, UAS Jawab Ini

eramuslim.com – Ustadz Abdul Somad, yang kerap dipanggil UAS, baru-baru ini membagikan foto dirinya mengenakan batik dan celana hitam dengan senyum sumringah di depan mobil mewah berjenis Jaguar. UAS menceritakan bahwa mobil mewah berwarna hitam buatan Inggris tersebut diberikan oleh seorang koleganya.

Atas pemberian mobil Jaguar tersebut, UAS mengaku mendapat pertanyaan terkait perasaannya mendapatkan mobil mewah itu.

“Apa perasaan Ustadz dapat Jaguar?”, banyak yang tanya begitu,” tulis UAS di caption foto tersebut.

UAS mengaku menerima hadiah mobil mewah yang ditaksir seharga miliaran rupiah. Bukan untuk dinikmati secara pribadi, UAS malah melelang mobil tersebut dan hasil lelang akan disalurkan ke pesantren yang ada di Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

“Jaguar ni ku terima. Ku lelang. Hasilnya untuk psantren Nurul Azhar Banjarbaru,” kata dia.

UAS mengatakan dirinya sering kali mendapat hadiah mobil. Mulai 2010 hingga 2023, terhitung sudah empat kali dirinya diberi hadiah mobil.

Namun, lanjut UAS, hadiah mobil tersebut dikembalikan lagi. Karena dia berharap, mobil-mobil tersebut lebih bermafaat jika digunakan untuk yang lain.

“Orang yang kenal aku lama, yang dekat, tau cemana aku.

Thn 2010 ada yang ngasi Innova. Ku terima. Terus, ku kembalikan lagi. Mungkin lebih bermanfaat utk yg lain. Saksinya pak Achmad Bupati Rohul saat itu, sekarang Dpr-RI komisi VIII.

Thn 2018, ada yang ngasi Crv. Ku terima. Ku serahkan lagi. Mungkin lbh bermanfaat utk yg lain. Saksi, pak Nandang Kapolda Riau dulu.

2019, aku diberi Fortuner. Ku terima. Ku serahkan kembali. Saksi, owner Wong Solo,” tutur UAS.

Bahkan, kata UAS, hasil youtube dari video ceramahnya yang sering kali diunggah pun diberikan kepada tahfizh Quran az-Zahra Riau. Hasil dari youtube sekitar Rp 200 jutaan per bulan.

“Satu bulan sekitar 200-an jt. Semua utk santri tahfizh Quran az-Zahra Riau. Gratis. Aku senang. Aku ingin yang memberi, yang menerima ikut senang,” jelas UAS.

UAS mengaku cuma mengharapkan satu hal saat Allah SWT memanggilnya pulang. Yaitu, kiriman bacaan Al Fatihah dari orang yang masih hidup.

“Yang paling ku harapkan, kiriman al-Fatihah saat aku mati, jasadku di alam Barzakh. Aku lebih lama di sana daripada di sini. Mudah-mudahan anak-anak yang menghafal Qur’an itu bermanfaat buat ummat dan bangsa, aamiin,” tutup UAS.

 

(Sumber: Merdeka)

Beri Komentar

1 komentar