Pertemuan antara Presiden SBY denga para tokoh agama berlangsung. Acara yang berlangsung di Istana Negara itu banyak dihadhiri tokoh-tokoh agama, Senin malam (17/1)
Mereka yang hadir antara lain, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum PB NU Said Agil Sirjad, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Mgr MD Situmorang, Ketua Umum Persekutuan Wali Gereja Indonesia Andreas Yewangoe, Ketua Perwakilan Umat Budha Siti Hartati Murdaya, Ketua Parisada Hindu Dharma I Made Gde Erata, Ketua Majelis Tinggi Konghucu Wawan Wiratna, Presidium Matakin Budi Tanu Wibowo, Ketua Mejelis Ulama Indnesia KH.Sahal Mahfud, Ketua Umum Persatuan Islam (Persis) Aceng Zakaria.
Selain itu, hadir pula tokoh Budha Sri Mahathera, tokoh Katolik Frans Magnis Suseno, KH Shalahuddin Wahid, I Nyoman Udayana, dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Syafi’i Maarif.
Sementara itu, menanggapi pertemuan antara Presiden SBY dengan para tokoh agama itu, Sekjen PKS Anis Matta mengatakan, pertemuan antara Presiden SBY dengan para tokoh lintas agama tidak membuahkan hasil apapun, ujarnya.
"SBY hanya memperlihatkan tontonan rapat saja, orang sekarang mengharap hasilnya bukan proses, bukan rapat," kata Sekjen PKS, Anis Matta, kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (18/1/).
"Yang ditunjukkan kan saya sudah rapat ini, rapat itu, tapi mana hasilnya? SBY jangan perlihatkan prosesnya saja," tambah Anis.
Sebagaimana diberitakan, tokoh-tokoh lintas agama mengatakan pertemuan antara tokoh lintas agama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak membahas masalah yang subtansi, Namun tokoh-tokoh lintas agama ini menghargai respon baik dari pemerintah
Hal itu disampaikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, yang menyatakan, "Yang paling penting, saya sangat meyakini kekuatan dialog. Dan dialog seperti diajakrkan dalam agama silaturahmi perlu kita lakukan. Sehingga mendorong, sehingga saya prakarasai pertemuan ini. Dan Alhamdulillah direspon dengan baik dan ini sebuah awal yang berlanjut terus, terutama karena belum mencapai subtansi dan akan dibicarakan dalam dialog lanjutan," jelas Din Syamsuddin.
Di bagian lain, bertempat di Gedung Juang ’45, berlangsung pula pertemuan yang diprakarsai oleh Rizal Ramli yang bertajuk : "2011 : Tahun Kebenaran". Pemrakarsa pertemuan itu, ekonomi Rizal Ramli dan Yudi Latif, mengatakan, "Kita harus mendesak pemerintah segera mengakhiri pengingkaran itu. Jika pemerintah menolak atau mengabaikan dengan itu, berarti pemerintah melakukan kebohongan publik", ujar Ramli.
Memang, awalnya para tokoh agama dan ormas Islam yang berkumpul di kantor PP Muhammadiyah, Menteng Raya, menuduh Presiden melakukan kebohongan, berkaitan dengan laporan akhir tahun 2010, yang hanya menunjukkan keberhasilan.
Sementara itu, fakta di dalam kehidupan masyarakat penuh dengan berbagai penderitaan, dan banyak kematian akibat kemiskinan. Sementara itu, pemerintah memberikan laporan bahwa angka kemiskinan menurun, seperti yang disampaikan oleh Menko Ekuin, Hatta Rajasa.
Akankah pertemuan antara Presiden dan tokoh-tokoh agama itu, sekadar pertemuan yang penuh basa-basi, sesudah ramai kritikan masyarakat terhadap Presiden? mhn/kmps/inlh.