Anies Perkirakan Kasus Corona di DKI Sebenarnya Capai 40 Ribu-80 Ribu

Eramuslim – Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyatakan jumlah sebenarnya dari kasus positif virus Corona di Jakarta lebih tinggi dari yang diumumkan pemerintah. Anies memperkirakan jumlah kasus COVID-19 di Jakarta bisa mencapai 40 ribu hingga 80 ribu kasus.

“Ada dua hal yang berbeda di sini, yakni kasus COVID-19 dan hasil tes. Apa yang ditampilkan ke publik adalah hasil tes,” kata Anies saat diwawancarai wartawan The Sydney Morning Herald, James Massola, ditayangkan di akun YouTube Pemprov DKI, Senin (11/5).

Anies menjelaskan, angka yang setiap hari disampaikan pemerintah ke publik adalah angka hasil tes COVID-19. Hasil tes tergantung dari kemampuan melakukan pengetesan. Bila suatu negara hanya mampu melakukan sedikit tes, maka angka hasil tes juga sedikit. Namun, angka kasus COVID-19 yang sebenarnya diperkirakan lebih besar dari hasil tes.

“Soal jumlah kasus yang sebenarnya, saya merujuk ke layanan pemakaman,” kata Anies.

Anies mendasarkan perkiraan jumlah sebenarnya dari kasus Corona pada data pemakaman. Terjadi lonjakan angka dari bulan Februari ke Maret. Pada Februari, angkanya sekitar 2.700 pemakaman seperti rata-rata pada kondisi biasanya. Pada pekan ketiga dan keemat Maret, angkanya melonjak menjadi 4.300 pemakaman. Pada April, angkanya menjadi 4.590 pemakaman.

“Bila CFR (case fatality rate/tingkat kematian) antara 5% sampai 10%, maka kasus yang sebenarnya mencapai 8 ribu atau 9 ribu. Oh, maaf, mungkin 40 ribu hingga 80 ribu,” kata Anies.

CFR diperoleh dengan membagi jumlah kematian dengan jumlah kasus. Anies mengasumsikan sekitar 4 ribu pemakaman sebagai kematian COVID-19 semua. Bila CFR-nya 10%, maka kasus sebenarnya bisa mencapai 40 ribu kasus COVID-19, karena 10% dari 40 ribu adalah 4 ribu. Bila CFR-nya 5%, maka kasus sebenarnya bisa mencapai 80 ribu kasus COVID-19, karena 5% dari 80 ribu adalah 4 ribu.