Dibantu lima jenderal AD, kata Arman, hanya politisi ulung yang bisa meruntuhkan “Benteng Kekuatan” Jokowi di Pilpres 2019.
Di sisi yang lain, kata Arman, jika Prabowo Subianto sampai mengusung Gatot Nurmantyo untuk menghadapi Jokowi di Pilpres 2019, diperlukan bantuan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
“Saya fikir kalau Pak @prabowo @Gerindra sampai memutuskan untuk menerjunkan Jenderal Purn Gatot Nurmantyo untuk menghadapi Pak @jokowi di Pilpres nanti, maka perlu dibantu oleh alumni HMI yang memang sudah matang dalam mengkonsep Stratak di medan perjuangan. Sekian..,” pungkas @armangn8.
Sebelumnya, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago menilai, reshuffle Kabinet Kerja merupakan salah satu langkah yang dilakukan Presiden Jokowi untuk membangun konsolidasi politik partai.
“Reshuffle kabinet kerja ini kan lebih kepada bagaimana Jokowi memperkuat solidaritas partai pengusungnya nanti dan membangun konsolidasi politik untuk memuluskan jalan Jokowi maju dua periode,” papar Pangi seperti dikutip bisnis (17/01).
Pangi memprediksi setelah reshuffle kabinet kerja dilakukan, maka Jokowi akan menguji loyalitas dan komitmen para menteri untuk mengusung dirinya maju kembali sebagai presiden. “Jadi saya yakin Presiden Jokowi akan menanyakan komitmen itu kepada menterinya,” ujar Pangi.(kl/ito)