Tuduhan Direktur An Nashr Institute Munarman bahwa Juru Bicara Kepresidenan Dino Pati Djalal adalah agen asing perlu ditanggapi secara serius oleh pihak terkait.
"Tidak bisa hanya diselesaikan dengan pernyataan atau konferensi pers dari Mensesneg Hatta Rajasa, " tegas anggota Komisi I DPR Andreas Pareira dalam pernyataan pers, Kamis (15/5).
Ia mengatakan, Komisi I DPR perlu mengundang Munarman, Deplu, dan BIN untuk menjelaskan hal ini. Karena ini menyangkut persoalan yang sangat serius. Sebab, posisi Dino sebagai juru bicara dan pembantu terdekat Presiden SBY yang keseharian berada di lingkaran dalam Istana Negara.
"Apabila terbukti tuduhan Munarman benar, Presiden harus segera memecat Dino. Selain itu, DPR harus mendesak pemerintah untuk membersihkan Istana dari anasir spionase asing, " tegasnya.
Menurut Andreas, bukan tidak mungkin bukan hanya Dino yang bekerja untuk kepentingan intelijen asing, tetapi masih ada individu maupun kelompok lain yang juga ada dalam jaringan asing.
"Karena intelijen selalu bekerja dalam sistem jaringan, " ujar Andreas.
Seperti diketahui, Munarman melontarkan tuduhan itu terkait keberadaan Laboratorium Angkatan Laut Amerika Serikat (NAMRU-2) di Jakarta, yang izin beroperasinya telah habis. Munarman menyebut Dino sebagai pejabat yang melindungi keberadaan NAMRU-2 untuk tetap menjalankan aktivitasnya.(novel)