Anggota Front Pembela Islam (FPI) Bekasi, H Mursidi menjadi korban penusukan oleh sekelompok preman tak dikenal di lokasi prostitusi Kranggan, Pondok Rangon, Harjamukti, Depok. Wilayah perbatasan Bekasi itu memang sudah kerap membuat resah warga sekitar.
Sabtu 30 Juni malam, FPI Bekasi menyatroni lokasi tersebut agar lokasi yang diduga dijadikan tempat esek–esek itu dibubarkan. Namun justru berbuntut panjang hingga melukai satu anggota FPI Bekasi H Mursidi di bagian perut akibat tusukan.
Atas rasa solidaritas itu, FPI Depok ikut membela nasib kawannya dengan mendatangi kantor Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail. Mereka merasa hal itu merupakan tanggung jawab Pemkot Depok sebab daerah tersebut masuk ke dalam batas wilayah Depok.
Lebih dari 30 anggota Laskar FPI Depok menduduki gedung Balaikota Depok. Sementara Ketua FPI Depok Habib Idrus Al Gadhri berdialog dengan Kapolres Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharni, Kepala Satpol PP Gandara Budiana di ruang Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail.
“Kejadian Pondok Rangon Sabtu malam itu menunjukan arogansi kelompok minoritas yang sudah meresahkan masyarakat dengan adanya tempat prostitusi, sudah melukai anggota FPI pada Sabtu malam bada Isya, kami datang bukan untuk sweeping tapi dakwah tapi diserang sekelompok orang,” ujar Kepala Bidang Jihad FPI Depok Ahmad Yani, Senin (02/06/12).
Yani menegaskan pihaknya menyerahkan hal itu sepenuhnya secara hukum dan aturan yang benar. Namun jika tak ditindak tegas, kata dia, FPI se–Jabodetabek tak akan segan – segan menyerang tempat itu lagi. “Kita serahkan ke pemerintah untuk menindak mereka. Soal bekingan aparat, kita tak bisa sebutkan, sudah jadi rahasia umumlah. Kita akan bertindak dengan cara kita kalau tak digubris pemkot,” tukasnya.(fq/okezone)