Anggota DPRRI FPDIP Permadi, menghimbau seluruh partai politik dan masyarakat Indonesia bersatu untuk mendukung gerakan kemanusiaan yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menggalang solidaritas untuk Palestina.
"Seluruh partai politik seharusnya bersatu padu, malawan Amerika Serikat dan mendukung kemerdekaan Palestina,"katanya disela-sela orasi di Depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Ahad(07/05).
Menurut Permadi, perjuangan mendukung kemerdekaan Palestina sudah ada sejak zaman Bung Karno, karena itu Indonesia harus berani tegas kepada AS dan sekutunya untuk meninggalkan Palestina, dan juga negara-negara Islam lain yang diembargonya seperti Irak dan Afganistan.
"AS sudah berjanji, jika Palestina mampu melaksanakan Pemilu secara demokratis, mereka akan mendukungnya, tetapi setelah Hamas menang AS ingkar janji, terus membela Israel, karena itu tidak ada kata lain, selain lawan AS, lawan Israel," teriaknya yang disambut pekik Takbir oleh Kader dan Simpatisan PKS.
Ia juga menagih janji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dalam pidatonya saat melakukan kunjungan ke Timur Tengah beberapa waktu lalu, menyatakan akan mendukung perjuangan rakyat Palestina dari cengkraman Zionis Israel.
Hal senada diungkapkan oleh Anggota DPR RI FPKS Soeripto, yang menyatakan kejahatan yang dilakukan oleh Israel merupakan kejahatan kemanusiaan, oleh sebab itu Ia meminta seluruh umat Islam bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia untuk melawan segala bentuk penindasan dan kejahatan kemanusiaan, termasuk yang terjadi di Palestina.
"Bangsa Palestina sudah 56 tahun dianiaya dan dibinasakan secara sistematis oleh Israel, awalnya dengan merampas tanah tempat tinggalnya, lama kelamaan dengan pembunuhan, penculikan dan penghancuran generasi, yang membuat bangsa ini mati pelan-pelan," tandasnya.
Aksi berlangsung tertib, para tokoh PKS antara lain Tifatul Sembiring, Al-Muzzamil Yusuf, Soeripto, Agus Supriyatna dan tokoh nasional Permadi serta Sekjen Kispa Ferry Nur, melakukan orasi secara bergantian dalam aksi peserta juga mengusung baliho besar salah satunya bertulisan Derita Palestina Derita Kami, Save Our Palestina. Selain itu saat didepan Kantor Kedubes AS Tifatul berorasi dalam bahasa Inggris, yang intinya mempertanyakan standar ganda yang diterapkan AS terhadap Bangsa Palestina.(novel)