Anggota F-PKSDPR Jazuli Djuwaeni mengatakan, interpelasi kasus jamaah haji kelaparan itu hanya basa-basi saja. Menurutnya, daripada Presiden bolak-balik ke DPR untuk menjelaskan masalah tersebut, lebih baik Maftuh Basyuni mengundurkan diri saja dari jabatan Menteri Agama karena tidak mampu bekerja.
"Sebagai kawan saya menyarankan, daripada dipecat tidak enak hati dan malu, lebih baik Maftuh mengundurkan diri saja. Dalam kaitan ini, presiden SBY harus tunjukkan ketegasannya, " ujar Jazuli, yang juga Ketua Umum Dewan Pemakmuran Masjid Indonesia di Jakarta.
Politisi PKS menilai, tim investigasi dan evaluasi haji yang dibentuk Presiden sebaiknya tidak usah ke Makkah karena hanya membuang-buang energi dan biaya. "Lebih baik tim mengevaluasi kontrak-kontrak yang dibuat Menteri Agama dan anak buahnya. Teliti dengan cermat, ada apa di balik pembuatan kontrak dengan Anna Catering. Ada apa kok tiba-tiba dipindahkan ke Anna Catering, Menag harus jelaskan itu, ’’ saran dia.
Jazuli, yang juga angota Komisi II DPR ini mengemukakan, pengembalian uang kompensasi sebesar 300 riyal itu merupakan pelecehan dan pelarian dari tanggung jawab. Kekhusyukan di Arafah untuk sahnya ibadah haji tidak bisa dibeli dengan uang 300 riyal.
‘’Sebagai Menag, Maftuh mestinya mahfum bahwa kekhusyukan menunaikan ibadah dengan perut kenyang sangat berbeda dengan perut lapar, makanya saya bilang pemberian uang 300 riyal itu penghinaan, ’’ paparnya.
Ia mengaku curiga, jangan-jangan pengalihan tender makanan (untuk para jamaah) kepada Anna Catering itu dalam rangka tujuan tertentu. Lagi pula Menag belum mengetahui bahwa Anna Catering sudah teruji kesuksesannya untuk melayani makanan untuk 200 ribu jamaah.
Biasanya, pengalihan kontrak itu karena beberapa alasan, antara lain karena perusahaan katering lama (muassasah) bermasalah atau tidak mampu memberi pelayanan dengan baik sehingga jamaah terlantar. Namun, selama puluhan tahun masalah itu ditangani muassasah tidak ada masalah.
‘’Kalau alasannya untuk cari yang lebih murah, juga tidak tepat karena kenyataannya jamaah haji kita malah kelaparan. Saya ini tiap tahun naik haji jadi sangat paham liku-likunya dan tidak bisa dibohongi, ’’ katanya.
Ia menambahkan, jika makanan harus di-drop dari luar (maksudnya dari Makkah) hal itu tidak mungkin karena mulai 8 Dzulhijah semua jalan menuju Arafah penuh sesak manusia sehingga kendaraan darat sulit masuk, kecuali Anna Catering mengangkut makanannya dengan helikopter atau punya dapur di Arafah dan Mina. Kalaupun punya dapur di dua tempat itu, maka harus ditopang dengan tenaga distribusi dalam jumlah besar untuk mengantar makanan itu.
‘’Jadi, jangan pakai alasan sabotase dari pihak tertentu. Tidak usah disabotase, kalau makanan dikirim dari luar, pasti nggak bisa lewat. Saya curiga, kalimat sabotase ini untuk menghindari kesalahan saja, ’’ tandasnya. (dina)