Anggota Komisi I DPR, Yuddy Crisnandi menyatakan, reshuffle jilid II kali ini tidak akan menyelesaikan masalah. Alasannya, reshuffle bukan pada pos-pos yang diharapkan masyarakat, sehingga ini tidak menyentuh akar permasalahan bangsa.
“Buktinya, angka pengangguran dan rakyat miskin semakin besar, ” ujar Yuddi Crisnandi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin, (7/5).
Menurutnya, akar masalah yang menerpa bangsa Indonesia saat ini adalah persoalan ekonomi, namun SBY tidak mengganti menteri-menteri ekonomi. Padahal, lanjutnya, kinerja menteri-menteri belum maksimal.
Terkait dengan hal itu, Partai Golkar mengaku kecewa dengan reshuffle kali ini. Pasalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memperhitungkan kekuatan dan kebesaran Partai Golkar.
Ketua Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi Partai Golkar mengakui Partai Golkar memahami bahwa reshuffle itu hak preogatif presiden. Tapi, katanya, reshuffle dari sejumlah orang yang akan diangkat menteri hal itu menunjukkan SBY tidak memperhatikan Partai Golkar.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh fungsionaris DPP Golkar dari tingkat atas hingga bawah, untuk menjaga jarak dengan SBY, dan lebih kritis dalam menyikapi kebijakan politik SBY. “Reshuffle ini harus dijadikan pelajaran berharga bagi DPP Golkar, ” tandasnya mengingatkan. (dina)