Eramuslim – Pernyataan keras dilontarkan artis yang juga politisi Partai Gerindra, Rachel Maryam, menyikapi wacana Pemerintahan Jokowi terkait swastanisasi bandara dan pelabuhan di Indonesia. Tercatat ada 30 bandara dan 20 pelabuhan yang rencananya akan di jual ke asing dan aseng.
“Negara sedang kekurangan uang, pemerintah ngotot prioritaskan pembangunan infrastruktur (pelabuhan, bandara, tol dll) daripada aspek kesejahteraan (subsidi kebutuhan pokok). Infrastruktur dipaksa dibangun di tengah kesusahan uang, setelah jadi kini mau dijual ke asing?” tulis Rachel Maryam di akun Twitter @cumarachel.
Menurut Rachel, membangun dengan modal utang dan menjual aset akan merugikan negara dan bangsa untuk jangka panjang. “Kalau membangun negara cuma modal utang sama jualan aset, semua juga bisa. Ngandelin uang cepet aja namanya. Tapi itu akan merugikan untuk jangka panjang. Memangnya negara Indonesia hanya untuk generasi sekarang saja? Gimana nasib generasi-generasi setelah kita? Kita gak boleh greedy,” tegas @cumarachel.
Secara khusus, Rachel menyindir kebiasaan Presiden Joko Widodo dalam sejumlah kesempatan, dikaitkan dengan kemampuan mengelola negara. “Pemimpin negara yang hebat itu jangan dinilai dari jaket apa yang dia pakai atau karena ke mana-mana pakai motor trail. Tapi dilihat dari kemampuannya mengelola negara. Yang modal hutang dan jualan aset doang sih gak ada hebatnya,”sindir @cumarachel.
Sebelumnya, guru besar politik Universitas Indonesia (UI), Nazaruddin Sjamsudin, mengecam penjualan aset BUMN di era Pemerintahan Jokowi. “Ibarat peternak ayam, BUMN Indonesia itu bertugas memelihara ayam. Setelah ayam besar dan mulai bertelor, ayamnya lalu dijual. Sakit!,” tegas Nazaruddin di akun @nazarsjamsuddin. (It/Ram)