Anggota DPR Minta Pengusaha Berikan Hak Beribadah Pekerja

Anggota Komisi Ketenagakerjaan DPR FPKS, Zuber Safawi meminta para pengusaha ritel untuk memberikan hak-hak beribadah kepada para pekerja, terutama saat bulan Ramadhan dan jelang Idul Fitri 2008 ini.

Permintaan itu terutama ditujukan kepada para pengusaha pusat perdagangan (mall) dan supermarket yang selalu ”kebanjiran” konsumen jelang hari besar umat Islam itu.

”Kita tahu pada setiap Ramadhan dan jelang Idul Fitri, masyarakat berbondong-bondong belanja di mall atau supermarket. Konsekuensinya, para pekerja diminta tetap melayani konsumen meski di jam beribadah. Ini menyebabkan banyak pekerja yang tidak bisa menjalankan ibadah shalat sebagaimana mestinya, ” ujar Zuber usai mengikuti sidang paripurna di gedung Nusantara II DPR Senayan.

Menurut Zuber, hak beribadah merupakan hak melekat pada diri pekerja dan telah diatur dalam UU N0 3/2003 tentang Ketenagakerjaan. Kebebasan menjalankan ibadah merupakan hak asasi setiap warga negara.
”Seharusnya pengusaha dan manajemen perusahaan memudahkan para pekerjanya untuk dapat beribadah secara leluasa. Karena ini juga merupakan penghargaan kepada pekerja yang telah memberikan kontribusinya bagi perusahaan, ” tambah Zuber.

Sebagai gambaran, animo masyarakat berbelanja pada jelang Lebaran justru ramai pada pukul 16.00-20.00 WIB. Dan ini menyebabkan para pekerja seperti ”dipaksa” untuk melayani pembeli daripada menunaikan kewajiban beribadahnya.
”Kasus yang sering terjadi, karyawan banyak menunda bahkan tidak menjalankan ibadah shalat karena takut ditegur atasannya atau dianggap melanggar aturan kerja sehingga khawatir kena skorsing dari perusahaan, ” ungkap Zuber.

Zuber juga meminta jajaran Depnakertrans untuk mengawasi masalah ini agar hak-hak beribadah pekerja tidak diabaikan. ”Depnakertrans juga harus mengawasi pembayaran hak THR yang harus diberikan pengusaha kepada pekerjanya tiap jelang Lebaran, ” harap Zuber.

Jika terjadi kasus yang mengakibatkan pekerja sebagai pihak yang dikorbankan, Zuber menyarankan pekerja untuk tidak ragu mengajukan ke meja hijau. "Saya siap membantu dan memperjuangkan pekerja jika bingung harus bagaimana!" tegas Zuber bersemangat. mn