Eramuslim.com – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak takut menghadapi desakan investigasi kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam Pemilu serentak 2019.
Pasalnya, jumlah korban hingga saat ini sudah mencapai 500an orang. Belum lagi ribuan lain yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kenapa harus ada yang takut dengan investigasi terhadap kematian? Selain keluarga korban, bukankah kita semua memerlukan penjelasan?” tegas Fahri saat dihubungi wartawan, Senin (13/5) menanggapi permintaan KPU agar kematian ratusan anggota KPPS pasca Pemilu serentak 2019 tidak dipolitisir.
Fahri menekankan bahwa di negeri ini tidak boleh ada satu nyawa melayang tanpa alasan. Maka, kata dia lagi, negara harus berani tampil dan tidak abai membiarkan satu nyawa itu hilang sia-sia.
“Kemanusiaan ditegakkan dengan cara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahnya. Itulah yang membuat negeri ini aman dan damai. Itulah doktrin keselamatan, ketika nyawa manusia kita anggap paling mahal,” kata inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) ini.
Bahkan, lanjut Fahri, semua elemen masyarakat harus terus-menerus meyakinkan bangsa ini bahwa satu nyawa itu mahakarya. Seperti agama menempatkan nyawa di tempat paling tinggi, sehingga keselamatan manusia adalah prioritas.
“Kita jangan biarkan sikap masa bodoh apalagi meremehkan hilangnya nyawa. Kematian oleh sebab yang tidak wajar, harus membelalakkan mata bangsa Indonesia. Karena itulah pertanda hidupnya sila Kemanusiaan sebagai komitmen besar bangsa Indonesia kepada nyawa,” ujar Fahri.