Eramuslim – Presiden Republik Indonesia telah mengecam pengakuan sepihak Amerika Serikat terkait penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Zionis-Israel. Namun Jokowi tidak mengecam langsung pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengakui Al Quds sebagai ibu kota Israel.
Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan menilai pernyataan Jokowi soal Al Quds sangat standar. Sikap Jokowi tidak segarang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menegur keras Presiden Amerika Donald Trump.
“Kenapa Pak Jokowi gak mau langsung ucapkan sikapnya yang keras kepada Trump seperti Erdogan, padahal dulu janji kampanye Pilpresnya akan mendukung kemerdekaan Palestina,” tegas Umar Syadat di akun Twitter @Umar_Hasibuan_.
Umar juga membandingkan pernyataan Jokowi dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Theresa May. “Standard banget. Presiden Prancis dan PM Inggris jauh lebih garang tentang Jerusalem dibanding Jokowi,” tulis @Umar_Hasibuan_
Sebelumnya, Erdogan menegur keras Donald Trump yang berencana mengakui Al Quds sebagai Ibukota Israel. Jika itu dilakukan, Erdogan menyebut Trump telah melanggar “garis merah” yang bisa memunculkan konsekuensi berat.
“Yerusalem adalah garis merah bagi umat Islam, keputusan seperti itu akan menjadi pukulan berat bagi seluruh umat manusia/ Kami tidak akan meninggalkannya. Kami akan berjuang sampai akhir. Kita bahkan mungkin mencapai pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel. Saya sekali lagi memperingatkan Amerika Serikat tidak mengambil langkah yang akan memperdalam krisis di kawasan ini, ” tekan Erdogan.
Di akun Instagram @jokowi, Presiden Jokowi menulis: “Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan itu melanggar resolusi DK dan Majelis Umum PBB. Saya dan rakyat Indonesia tetap konsisten bersama rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya,” tulis @jokowi. (It/Ram)