Meski telah memenuhi panggilan Presiden SBY untuk menjalani fit and profer test pada Sabtu (5/5) lalu dirumah pribadi SBY, di Puri Cikeas, Bogor. Politikus Partai Golkar Andi Matalata masih datang ke DPR untuk mengikuti sidang paripurna pembukaan masa sidang IV, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/5).
"Saya ke sini untuk menghadiri sidang paripurna, memang kemarin saya juga dipanggil untuk melakukan diskusi-diskusi bersama Presiden, "ujarnya.
Andi mengaku, belum tahu posisi apa yang akan diamanahkan kepadanya, namun dalam pembicaraan yang telah dilakukannya bersama SBY akhir pekan lalu, banyak membahas masalah kenegaraan, hukum, dan politik.
Lebih lanjut Ia mengatakan, penunjukan dirinya, merupakan bentuk kepercayaan Presiden atas kinerja yang dilakukan selama ini, karenanya Andi berharap mendapatkan jabatan yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya.
"Reshuffle ini kalau bukan untuk meningkatkan kinerja ya untuk apa, kalau memang sesuai dengan kemampuan saya, saya katakan mampu, tapi kalau tidak, saya jujur mengatakan tidak mampu, karena reshuffle ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kinerja, "imbuhnya.
Dari komposisi susunan kabinet baru yang sudah beredar, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR ini disebut-sebut akan menggantikan posisi Hamid Awaluddin sebagai Mentei Hukum dan HAM. Untuk posisi itu, Andi kembali menegaskan belum diberitahukan pos mana yang akan dijabatnya, sebab bisa saja untuk jabatan selain itu, seperti Mensetneg atau Mendagri. Ia mengingatkan kembali pesan SBY terhadapnya, jika kelak menjadi penyelengara negara, jadilah teladan baik dari pemikiran, ucapan, maupun personalitinya.
Ketika ditanya wartawan, apakah siap jadi menjadi Mekumham yang diteladani, "mudah-mudahan saya jadi teladan, "t ukasnya.(novel)