Indonesia masih menjadi surga bagi para pelaku kejahatan narkotika. Indikasi ini terlihat dari makin meningkatnya jumlah kasus narkoba yang berhasil diungkap pihak kepolisian sepanjang tahun 2006.
Menurut Direktur IV Tindak Pidana Narkoba dan Kejahatan Terencana Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol. Indradi, pengungkapan kasus-kasus narkoba sepanjang tahun 2006 meningkat cukup signifikan, mencapi 34, 5 persen.
Dalam jumpa pers usai pembukaan Konferensi Internasional tentangPeredaran Narkoba, di Jakarta, Selasa (20/3), Indradi mengatakan, antara tahun 2000-2002 hanya terungkap 4.000 kasus, antara 2002-2005 meningkat menjadi 14 ribu kasus, dan pada tahun 2006 kasus narkoba yang berhasil diungkap polisi mendekati angkat 16 ribu kasus.
"Keadaan ini memperlihatkan bahwa Indonesia masih terus kebanjiran obat-obatan psikotropika dan heroin, " ujarnya.
Indradi mengaku, ancaman kejahatan narkoba di Indonesia peningkatannya sangat pesat, hal ini terjadi bukan hanya dikalangan atas dan menengah saja, tetapi sudah sampai ke kalangan masyarakat kelas bawah. Untuk melakukan cegah tangkal peredaran narkoba di tingkat masyarakat kelasbawah, Polri bekerja sama dengan Polres dan masyarakat didaerah menggiatkan program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Sementara itu, Kepala Badan Pembinaan dan Keamanan Mabes Polri Irjen Pol. Imam Hariyatna menyatakan, dalam rangka membantu personil Polri memutus mata rantai peredaran narkoba terutama yang melalui jalur laut, pihaknya akan membangun lima pangkalan gerak Polisi Air, antara lain yang berada di Kepulauan Riau, Flores, Kalimatan Timur, Sulawesi Utara, dan Papua.
"Beberapa daerah sudah mempunyai satuan pol-air, maka akan kita tambah pangkalannya, "imbuhnya.
Ia menambahkan, untuk mendukung dan memperlancar mobilitas penyisiran dari udara, maka setiap daerah akan diberikan bantuan satu unit helikopter, dan beberapa ekor anjing pelacak yang sudah terlaitih untuk mendeteksi pembawa narkoba. (novel)