Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi sudah menetapkan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum menjadi tersangka kasus korupsi proyek sekolah olahraga Hambalang. Aktivis Bendera, Adian Napitupulu menyebut, karir politikrising star Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu hancur di usia muda.
“Jika di ikuti langkah-langkah Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY dalam satu bulan terakhir, maka sebenarnya keputusan mentersangkakan Anas sudah bisa dipastikan,” kata dia kepadaOkezone, Jumat (22/2/2013).
Mulanya, kata Adian, SBY meminta KPK mengusut tuntas kasus Hambalang. Permintaan langsung SbY dalam kasus-kasus korupsi bisa dikatakan tidak pernah dilakukan terbuka kecuali hanya untuk kasus Hambalang.
Berikutnya, lanjut dia, SBY secara vulgar dalam pidatonya di depan Majelis Tinggi Partai Demokrat mengambil alih kewenangan Anas dan lebih tegas lagi menyatakan agar Anas konsentrasi pada kasus hukum yang dihadapinya.
“Tiga hari setelah Pidato di Cikeas, SBY mengumpulkan 33 DPD dan meminta agar seluruh pengurus DPD menandatangai pakta integritas yang salah satu butirnya menyatakan “siap mundur jika terkait kasus korupsi”,” ungkap Adian.
Dia menilai, selain menandatangani pakta itegritas, maka kumpulnya 33 DPD juga digunakan SBY untuk menguji loyalitas seluruh pengurus DPD yang konon sebagian berisi loyalis Anas.
Tak berhenti di situ, berikutnya Anas juga ikut menandatangani pakta integritas di DPP PD. “Seketika itu juga Anas telah masuk perangkap yang memang telah dipersiapkan oleh SBY,” tegasnya.
Selang beberapa hari kemudian, kata Adian, Ibas mundur dari DPR karena alasan yang sangat kontradiktif dan tidak prinsipil. Pertama karena anaknya sakit. Kedua karena ingin serius membenahi partai.
Pada saat yang berdekatan, lanjutnya, media meributkan bocornya Sprindik Anas. Pembocoran Sprindik ini sebenarnya tidak ubahnya seperti “Test The Water” untuk menguji reaksi pendukung Anas jika Anas jadi tersangka.
“Hari ini langkah catur SBY telah selesai. Anas sudah jadi tersangka dan Ibas sebagai Sekjen otomatis menggantikan Anas walaupun sesungguhnya Ibas hanya boneka di bawah kontrol Ayah kandungnya sendiri yang menjabat ketua Majelis tinggi Partai dan sudah mengambil alih kewenangan ketua umum,” paparnya.
(trk/Okezone)