Eramuslim.com – Pengamat dan Analis Terorisme yang juga Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya mengatakan aksi bom molotov yang terjadi pada sebuah Gereja di Samarinda, Ahad kemarin, merupakan aksi teror dengan kualtias rendah (low quality).
Akan tetapi, menurutnya efek opini yang ditimbulkan bisa ke mana-mana di tengah situasi politik saat ini. “Aksi mereka tergolong low quality tapi hight efeck opion, dan aksi akhir-akhir ini trend nya adalah bermotif gelembungnya opini efek dari aksi yang mereka lakukan,” ujarnya kepada Republika.co.id, Senin (14/11).
Karena itu, Harits berharap, perlu ditangani dengan cermat untuk membongkar siapa yang bermain di balik sosok Juanda. Ia mengingatkan, jangan sampai aksi tersebut produk dari kepentingan politik oportunir terkait konstalasi politik kekinian.
“Karena ekspos berlebihan menunjukkan ada permainan pengalihan isu dari kasus penistaan agama oleh Ahok,” terangnya.
Menurutnya, operasi cipta kondisi bisa melahirkan aksi seperti yang dilalukan Juanda. Kemudian dari aksi low quality ini, menjadi follow updengan blow up opini sesuai dengan kepentingan politik yang menungganginya.
Jadi salah satu cara yang efektif untuk mereduksi fenomena terorisme yaitu dengan cara tidak mengeksposnya dan mendedahnya secara berlebihan. Sebab, bila tanpa sadar jika sebuah rezim berlebihan merespon itu sama artinya mengedepankan isu terorisme.(jk/rol)