Gibran menyebut dengan menjadi anggota Banser dia bertekad untuk mengamalkan ajaran para kiai dan pendiri NU. Gibran juga berkeinginan untuk menyintai Indonesia.
“Saya, seperti juga Banser yang lain harus bisa menjadi sahabat siapa saja yang menyintai Indonesia, dengan menjaga jarak yang sama dengan siapa saja tanpa membeda-bedakan latar belakang bjenis kelamin, etnis, agama, kesukuan dan sebagainya,” tuturnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Solo Arif Jihan membenarkan pengangkatan Gibran sebagai anggota Banser. Dia mengatakan pengangkatan ini dilakukan karena punya kesamaan visi-misi dengan Gibran.
“Iya benar, Mas Gibran sebagai sahabat kehormatan Banser karena memiliki tujuan dan visi-misi yang sama,” kata Arif.
Arif menuturkan salah satu kesamaan visi-misi itu yakni menjaga toleransi antarumat beragama. Selain itu mengimplementasikan Islam yang rahmatan lil’alamin.
“Visi dan misinya sama dalam bingkai mengimplementasikan Islam yang rammatan lil’alamin, Islam yang menghargai dan saling menjaga toleransi sesama manusia yang berbeda keyakinannya,” terangnya.
Namun, Arif belum mau banyak bicara soal dukungan Banser untuk Gibran yang maju sebagai cawalkot Solo lewat PDIP. Dia masih menunggu hasil rekomendasi dari pusat.
“Ya nanti kan kita lihat ke depannya, kan kita belum tahu juga arahan rekomnya ke siapa tapi kalau rekomnya otomatis dari pusat ke Mas Gibran kita support 100 persen. Karena kita selama ini kan mendengar Mas Gibran mendaftar lewat PDIP. Jadi kita masih tunggu proses turunnya (rekomendasi) kan, nanti kita tunggu aja,” cetus Arif.(dt)