eramuslim.com – Pemerintah menyerah menghadapi peretas Pusat Data Nasional (PDN). Di tengah kondisi itu, Politisi Senior Akbar Faizal meminta para anak muda membantu negara.
“Hai anak-anak hebat Indonesia yang paham IT, bantu negaramu. Hadapi pembajak Pusat Data Nasional itu,” kata politisi asal Sulawesi Selatan itu, dikutip dari unggahannya di X, Jumat (28/6/2024).
Tidak sampai di situ, Akbar Faizal menyerukan agar anak-anak muda Indonesia yang paham IT menyerang balik peretas.
“Serang balik mereka & kembalikan data-data kita yang sering dimanfaatkan oleh banyak oknum untuk kepentingannya sendiri,” ucapnya.
Di sisi lain, soal permintaan peretas yang meminta 8 juta USD atau setara sekitar Rp132 miliar, Akbar bilang akan diurus pihak lain.
“Soal permintaan para pembajak, biar diurus mereka yang pengalaman peras-memeras,” terangnya.
Saat ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi jadi sorotan. Muncul petisi meminta Budi Arie mundur dari jabatannya.
“Sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan data dan informasi, termasuk keamanannya, sudah seharusnya Kominfo juga bertanggung jawab terhadap serangan ransomware pada PDNS saat ini,” tulis SAFEnet sebagai insiatoe petisi tersebut.
Karenanya, mereka meminta Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi harus mundur sebagai pertanggungjawaban dan meminta maaf secara terbuka terhadap situasi ini.
Selain itu, Kominfo dan BSSN juga diminta mengaudit keamanan semua teknologi dan sumber daya manusia keamanan siber negara yang saat ini digunakan.
“Pak Menteri, cukuplah semua kelalaian ini. Jangan jadikan data pribadi kami sebagai tumbal ketidakmampuan Anda. MUNDURLAH!” tegas mereka.
Hingga berita ini ditulis, per Jumat 28 Juni 2024, petisi tersebut telah ditanda tangani 5.958 orang.
(Sumber: Fajar)