Keprihatinan pada musim haji kali ini kembali terjadi. Ribuan jamaah haji Indonesia mengalami kelaparan. Kelaparan ini bermula dari katering jamaah haji yang tidak mampu memberikan pelayanan makan secara tepat.
Akibatnya, banyak di antara jamaah haji yang telantar padahal mereka ini sedang melaksanakan puncak ibadah haji, yaitu berkumpul di Padang Arafah.
Dari penyelidikan sementara, ternyata Muassasah (lembaga) katering yang melayani makan jamaah haji selama ini telah diambilalih oleh Ana Catering Service, yang disebut-sebut sebagai milik keluarga kerajaan pemerintah Arab Saudi.
Jika benar, maka sumber kelaparan tersebut terletak pada Ana Catering Service tersebut dan perusahaan katering inilah yang harus diusut dan bertanggungjawab terhadap kelangsungan makan jamaah haji Indonesia.
“Kalau benar Ana Catering yang lalai maka dia harus bertanggung jawab dan Menag HM Maftuh Basyuni harus menjelaskan itu kepada jamaah haji dan rakyat Indonesia agar masalahnya jelas,” kata anggota Komisi IIIKH. Fuad Anwar di Jakarta, Selasa (2/1).
Hal serupa disampaikan Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar. Ia mendesak kasus tersebut diusut tuntas dan menghukum pihak yang bertanggung jawab.
Sebab, katanya, kasus ini memalukan, sehingga yang salah harus dihukum. Komisi VIII DPR harus segera memanggil Menag untuk meminta pertanggungjawabannya. Karena kasus itu sangat mencoreng bangsa Indonesia di mata internasional.
“Kta sudah bayar haji itu mahal. Umat Islam juga terbesar di dunia. Tapi karena hanya soal makan kok tidak bisa mengatasi. Ini sangat memalukan sampai banyak jamaah kita yang minta dari jamaah negara lain,” ujar Ketua Umum DPP PKB itu pada wartawan di sela-sela acara penyembelihan hewan kurban di Masjid Al-Munawwaroh, di Ciganjur, Jakarta Selatan.
Sementara itu Presiden PKS Tifatul Sembiring mendesak Depag RI dibersihkan dari orang-orang yang sering dan sengaja bermain-main dengan persoalan haji.
Menurutnya, mengingat masalah haji ini selalu terjadi setiap musim haji maka pemerintah dan Maftuh Basyuni sendiri harus tegas untuk membersihkan orang-orang yang bermain-main dengan pelaksanaan ibadah haji selama ini, agar tidak terulang di masa–masa yang akan datang.
Ia menambahkan, Depag mempunyai tanggung jawab besar dalam penyelenggaraan ibadah haji. Karena itu persoalan semacam ini harus segera diatasi. Ini tanggung jawab Depag. Dan, kelaparan Ini katanya merupakan pelajaran pahit sekaligus sebagai tamparan keras bagi Depag.
Khusus kasus kelaparan ini, tegas dia, selama bertahun-tahun penyelenggarakan ibadah haji, kelaparan merupakan kasus yang pertama kali terjadi. Mestinya jika ada peralihan dari Muassasah ke Ana catering Service harus ada opsi-opsi lain, tapi ini tidak ada untuk mengantisipasi kemungkinan terlambat sampai gagal mendistribusikan makanan ke jamaah haji yang sedang akan menuju Padang Arafah tersebut. Ini benar-benar tragis. (dina)