Mantan Ketua MPR RI Amien Rais mengatakan, pembuangan limbah lumpur panas PT Lapindo Brantas Inc, Sidoarjo, Jawa Timur bukan pilihan yang terakhir, karena kemungkinan ada jalan keluar terbaik dalam penanganan kasus yang menjadi perhatian luar biasa seluruh kalangan dalam tiga bulan terakhir ini.
"Membuang ke laut adalah pilihan paling akhir saat ini, kalau masih bisa yang lain kenapa tidak cari cara yang lain dulu," katanya dalam jumpa pers, di Press Room DPR RI, Jakarta, Selasa (5/9).
Ia meragukan kemampuan water treatment bisa mengurangi pencemaran. Alasannya, bangsa kita mempunyai mentalitas yang suka menggampangkan sesuatu, bisa saja dikemudian hari itu akan menyulitkan.
Amin Rais mencontohkan kasus penambangan yang dilakukan oleh ExxonMobil, perusahaan ini dapat menutup fakta-fakta yang ada sesuai kemampuannya, sehingga para ahli-ahli terkemuka menyimpulkan bahwa keberadaannya tidak akan merusak lingkungan.
Lebih lanjut Amin Rais menegaskan, apabila belum pasti jika lumpur panas setelah disaring, kemudian airnya dibuang ke laut tidak akan berdampak terhadap lingkungan, sebaiknya tetap dicarikan jalan keluar yang terbaik untuk penanganan kasus lumpur panas ini.
"Kalau belum pasti betul, sebaiknya tetap dicarikan jalan yang lain," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar mengingatkan agar Lapindo tidak membuang lumpur ke laut melalui saluran irigasi di sungai Renokenongo. Dan untuk memastikan lumpur tidak dibuang ke laut, pihaknya akan mengirim tim yang memeriksa saluran ini.
Tentang pembuangan lumpur ke laut, Menteri Lingkungan Hidup tetap tidak akan mengizinkan selama kolam penampungan masih mampu menampung lumpur.(novel)