Eramuslim.com – Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengkritik langkah pemerintah Jokowi-JK yang banyak sekali memberikan konsesi dan proyek kepada Cina. Menurutnya, keputusan ini justru akan membuat rakyat semakin tertinggal.
“Pekerjaan kasih mereka (Cina) dan nanti kita jadi penonton lapar. Mereka bangun kereta api, dan infrastruktur lain, itu tidak boleh,” kata Amien di kantor PAN (4/9). “Yang saya khawatirkan pemerintah giring kita jadi subordinat negara Tirai Bambu,” tambah mantan ketua MPR itu. Asal tahu saja, subordinat disini bisa diartikan sebagai “jajahan”.
Setelah bergabung, kata Amien, PAN memiliki ambisi untuk mengubah situasi ini. “Kalau tidak bisa ubah keadaan, PAN keluar,” tegasnya.
Amien tetap optimistis Indonesia bisa bangkit dari situasi sekarang ini. Dia hanya berpesan agar para elite tidak mementingkan diri sendiri.
“Banyak negara kuat runtuh karena cerai-berai politik. Kalau struktur ekonomi kita roboh, kalau bangunan kita kuat, united, maka istilah ekonomi ambruk, badai berlalu,” tandasnya.
Seperti diketahui Presiden Jokowi memastikan bahwa Cina akan ikut membenamkan investasi dalam proyek infrastruktur. Proyek infrastruktur yang menggandeng Cina antara lain, pembangunan 24 pelabuhan, 15 bandar udara (bandara), pembangunan jalan sepanjang 1.000 kilometer (km), pembangunan jalan kereta api sepanjang 8.700 km, serta pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 35.000 mega watt. Dan parahnya, semua proyek ini bersifat Turnkey, yaitu dari investor, insinyur, dan para pekerja alias kulinya, semuanya Aseng. Pekerja pribumi tidak dilibatkan. Jika demikian, sebenarnya Jokowi-JK itu duo pelayan rakyat Indonesia atau duo pelayan Cina? (rd)