Media massa sekarang ini dinilai belum sepenuhnya berpihak pada kepentingan masyarakat. "Yang penting didongkrak, tapi bila bertentangan dengan kepentingan manajemen tingkat atas, maka dimusnahkanlah berita itu, " kata mantan Ketua MPR Amien Raisketika menyampaikan pidato kunci dalam Press Freedom Award 2007 di Hotel Santika, Jakarta, Rabu (2/5).
Padahal, lanjut dia, kebebasan pers di Indonesia sempat dikagumi, kini justru melorot di peringkat 117 dari 167 negara, dan termasuk yang terburuk di seluruh dunia.
Misalnya, kata Amien, ada seorang menteri telah menjadi bulan-bulanan di parlemen, tapi ternyata tidak ada satu pernyataan pun yang muncul di media.
Menurutnya, perjuangan untuk kebebasan pers memang tidak mudah karena seringkali harus berhadapan dengan kekuasaan, baik pemilik modal maupun penguasa negara.
Ia mengungkapkan, corporate mass media, khususnya di Indonesia, juga tidak benar-benar bebas karena ada pengendali yang tidak terlihat, di balik pena tajam jurnalis.
"Ada invisiable hand, bagaimana pers bisa bebas tapi terkendali. Ada kontrol di tingkat atas, " tandasnya. (dina)