Anggota Komisi VII DPR Alvin Lie menyayangkan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kesra Aburizal Bakrie yang menganggap media terlalu membesar-besarkan pemberitaan banjir yang terjadi diwilayah Jakarta dan sekitarnya.
"Saya sangat menyayangkan ada statement seperti itu ke luar dari pejabat negara, " ujarnya kepada pers, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/2).
Menurutnya, pernyataan yang disampaikan oleh Menko kesra itu menunjukkan sikap pejabat pemerintah yang tidak mempunyai empati terhadap para korban banjir.
Seperti diketahui, ketika diwawacarai media cetak dan elektronik kemarin Menko Kesra Aburizal Bakrie menyatakan bahwa liputan banjir di Jakarta dan sekitarnya terlalu dibesar-besarkan oleh media, dan ia juga mengatakan masih banyak yang tersenyum, dunia belum kiamat.
Lebih lanjut Alvin Lie menegaskan, pernyataan yang dike luarkan Menko Kesra itu dapat mencoreng muka Presiden yang kerap kali berusaha membangun citra positif.
"Saya melihat apa yang ditampilkan oleh media itu adalah kenyataan, kalau kenyataan itu dianggap membesar-besarkan, memang berarti pemerintah menutup mata terhadap kondisi riil yang terjadi di masyarakat, sayang sekali, " tandasnya.
Ia menilai, sikap tersebut menunjukan ketidakcocokan dengan jabatan yang disandang menteri bersangkutan, meski demikian a menyerahkan kewenangan untuk melakukan penilaian itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Alvin Lie menyatakan, usulan pemindahan Ibukota ke luar Jakarta tidak menyelesaikan permasalahan banjir yang selalu menjadi siklus lima tahunan ini, karena yang terpenting dilakukan oleh pemerintah memperbaiki infrastruktur yang masih merupakan sisa peninggalan zaman Belanda.
Sementara itu, sekitar 200 orang yang mengaku korban banjir mendatangi Gedung DPR, berunjuk rasa memprotes lambannya penanganan bencana banjir yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta, sehingga proses belajar mengajar siswa terhambat dan wabah penyakit mulai menyerang para pengungsi banjir. (novel)