Beberapa warga Indonesia alumni Suriah di Bandung menyatakan bakal merekrut relawan perang selepas Lebaran. Mereka berencana mengirim tenaga tempur atau sosial buat melawan kekuatan asing dianggap mengganggu kedaulatan negeri itu.
Arafah Muhammad, warga Bandung, Jawa Barat, merupakan juru bicara gerakan ‘Suka Suriah’. Bersama empat pria lain, dia menyebar undangan berperang melawan kelompok pemberontak didanai asing. “Target kami merekrut seratus orang sehabis Lebaran nanti, saat ini kami sedang mengkader beberapa teman,” kata Arafah saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya, Rabu (15/8).
Dia mengaku Presiden Basyar al-Assad yang dianggap penjahat perang karena membunuhi rakyat sipil di media internasional hanyalah korban fitnah. Pria mengaku alumnus Universitas Damaskus pada 2000 ini menilai pemerintahan Suriah sangat ideal. Perang saudara setahun terakhir hanyalah operasi intelijen Amerika Serikat dan Israel.
Pada undangan tersebar di pelbagai milis itu, gerakan ‘Suka Suriah’ menyebut relawan perang harus berusia minimal 18 tahun dan mendapat izin dari orang tua atau pasangan bagi yang telah menikah. Mereka juga harus menyertakan keterangan hendak bertempur atau membantu pengungsi. Arafah mengaku percaya banyak warga Indonesia akan mengikuti ajakan kelompoknya. “Di Indonesia banyak pecinta kebenaran,” kata dia.
Pria 35 tahun yang sehari-hari menjadi pengantar turis ini mengaku tidak akan kesulitan mengirim relawan ke negara tengah berkonflik itu. “Suriah sudah seperti negara kedua, jadi saya tahu celah untuk mengurus visa dan mengirim orang masuk ke sana,” kata Arafah.(fq/merdeka)