Eramuslim.com – Terbunuhnya Asisten Operasi Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) Ustadz Prawoto memunculkan keanehan dan diduga dilakukan kalangan profesional serta tidak sendirian.
Demikian diungkapkan alumni Pesantren Persis Garut dari Instagram Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Muhammad Al Khaththath. Alumni Pesantren Persis itu mengatakan, berbagai berita menyebut seakan-akan Ustadz Prawoto tidak berdaya di hadapan penganiaya yang konon dinyatakan “tidak waras” itu.
Dari kisah itu tampak jelas terlihat tidak ada perlawanan sama sekali dari Ustadz Prawoto. “Kang Prawoto yang populer dengan sebutan “Awak Baja, Urat Kawat” (Tubuh Sekeras Baja dan Urat Sekuat Kawat) bagaikan “kardus” tak berdaya mendapatkan serangan bertubi-tubi dari pelaku ketika itu,” jelasnya.
Alumni Pesantren Persis mengetahui secara persis ketangguhan fisik dan kemahiran bela diri beliau, seperti ungkapan masyarakat sunda: “3 nepi ka 5 jelema wae mah pasti ditambul ku Kang Prawoto (3 sampai 5 orang saja pasti dapat diatasi oleh kemampuan Kang Prawoto)”.
“Lebih tak masuk akal lagi, ketika diketahui bahwa sang pelaku “yang dinilai” tengah mengalami depresi itu dalam keadaan mulus, seakan tak tersentuh sama sekali oleh perlawanan Kang Prawoto,” tulisnya.
Lanjutnya, peristiwa tak masuk di akal itu mengharuskan kami untuk berta’ziyah lebih mendalam bahwa peristiwa ini bukanlah “kasus kriminal” biasa, dan hanya bisa dilakukan oleh orang professional, bahkan boleh jadi pelakunya tidaklah munfarid.
“Tidak menutup kemungkinan pula bahwa Ustadz Prawoto bukanlah sasaran utama,” pungkasnya.(kl/sn)