Isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang berkembang dalam perpolitikan di Indonesia selalu menyudutkan Islam.
“Saya melihat isu yang dianggap SARA dalam perpolitikan di Indonesia selalu menyudutkan Islam, padahal agama lain juga menyerukan sesuatu yang dianggap SARA,” kata Pimpinan Taruna Muslim, Alfian Tanjung kepada itoday, Minggu (26/8).
Menurut Alfian, jika Islam mengutarakan sebuah ajaran yang mengajurkan memilih pemimpin muslim dianggap SARA. “Padahal kalau mau jujur di agama lain, juga dianjurkan untuk memilih pemimpin yang seagama. Seolah-olah yang menyebarkan SARA itu agama Islam, padahal agama lain juga menganjurkan memilih pemimpin yang satu agama,” jelasnya.
Ia meminta dalam persoalan yang dianggap SARA dikelola secara baik dan melakukan komunikasi dengan agama lain. “Yang terjadi selama ini, dialog antar agama hanya bosa-basi tidak menyentuh persoalan terutama masalah hal-hal yang prinsip aqidah,” ungkap Alfian.
Alfian menganjurkan dialog dengan pemeluk agama lain terutama yang dianggap SARA biar tidak berkembang menyudutkan Islam.
“Selama ini, umat Islam juga tidak protes ketika agama lain menganjurkan untuk memilih pemimpin yang seagama, tetapi saat umat Islam menganjurkan memilih satu agama, agama lain protes, ini sangat tidak adil, maka saya perlu diadakan dialog secara terbuka dan jangan menyembunyikan ajaran masing-masing, agar masalahnya menjadi jelas,” paparnya.(fq/itoday)