Eramuslim – Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menegaskan menolak untuk kembali mengimpor beras. Padahal, Bulog masih memiliki jatah impor beras sebanyak 1 juta ton yang harus didatangkan bulan September ini. Penolakan impor disebabkan karena kondisi gudang Bulog yang sudah penuh dengan beras.
“Gudang kita berlebihan dan kita mengantisipasi cuaca musim kering. Kita memprediksi pascapanen turun maka kita menyerap sebesar mungkin. Jadi walaupun gudang kita penuh, serapannya (memang) menurun, sekarang 4.000-5.000 ton per hari,” ujar dia saat ditemui di Gudang Bulog, Kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (4/9).
Pria yang akrab disapa Buwas tersebut mengaku tidak ingin mengambil risiko besar untuk segera mengeksekusi jatah impor beras yang tersisa. Salah satu yang dipertimbangkan dia adalah mau disimpan di mana beras-beras impor nantinya.
“Beras kita ini banyak, hari ini 2,6 juta ton. Bahkan di gudangnya di DKI penuh maksimal, bahkan teman-teman kita sudah banyak menyewa gudang untuk menyimpang beras dari serapan termasuk eks yang impor lama. Bahkan kita meminjam menggunakan gudang Polri,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menambahkan hingga akhir tahun stok beras di gudang Bulog dipastikan aman. Lantaran hingga kini Bulog masih terus menyerap gabah petani sebab masih ada panen di beberapa wilayah di luar Jawa.