"Islam adalah agama yang paling menjunjung tinggi kebebasan beragama. Tidak ada agama yang lebih mampu memberikan toleransi beragama melebihi yang bisa diberikan Islam. Bahkan Islam mengharamkan umatnya menyakiti umat lain atau merusak tempat ibadah mereka"
Ungkapan tersebut disampaikan oleh ulama kharismatik, Dr. Yusuf Al-Qaradawi dalam kesempatan undangan makan malam yang digelar oleh Menteri Agama RI, Maftuh Basuni di hotel Mulia Jakarta, Rabu 10/1 malam.
Hadir dalam acara itu, beberapa tokoh dan pemuka dari 5 agama yang berbeda, yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghuchu. Dalam sambutannya, Menag yang baru pulang dari tanah suci mengatakan bahwa meski di Indonesia Islam merupakan agama mayoritas, namun bukan berarti Islam menindas agama lain.
Untuk membuktikan hal itu, Menag menyampaikan permohonan dari SBY untuk memperpanjang waktu kunjungan tamunya itudi Indonesia. Agar beliau bisa melihat lebih dekat bagaimana kerukunan umat beragama. Misalnya di Bali yang mayoritas Hindu, atau Tanah Toraja yang mayoritas Kristen Protestan, atau ke Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mayoritas Katolik.
Saat memulai sambutannya, ulama yang dihormati semua golongan bahkan oleh banyak tokoh agama ini memberi salam kepada semua pemeluk agama yang hadir dengan salam penghormatan Islam, "Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh".
Syeikh Al-Qaradawi yang datang bersama dengan isterinya memang dalam rangka memenuhi undangan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) Presiden RI yang sebelumnya bertemu di Dauhah, Qatar. Dalam sambutannya, Syeikh mengatakan bahwa SBY nampak begitu bersemangat menemuinya serta nampak minat beliau untuk berkenalan dengan ulama serta dudukbersama mereka. Al-Qaradhawi menyampai bahwa dirinya masih ingat ucapan SBY yang saat itu mengatakan bahwa tidak ada kebaikan pada seorang pemimpin negeri kalau tidak mau mendengar nasehat dari ulama.
Karena itulah beliau tidak bisa menolak undangan SBY untuk berziarah ke Indonesia. Begitu undangan tiba, maka beliau datang dengan hati yang terbuka untuk bertemu dengan SBY, meski beliau punya jadwal yang sangat ketat. Di Indonesia, selain bertemu dengan pimpinan tertinggi negara, tidak lupa juga beliau menemui para pejabat negara, tokoh agama, pimpinan organisasi, universitas serta untuk menyaksikan langsung fenomena kebangkitan umat di negeri ini.
Meski sudah sering berkunjung ke negeri ini, bahkan ini adalah kunjungan beliau yang keenam, namun setiap kali datang, beliau merasakan keadaan umat Islam semakin baik.
Ulama asal Mesir yang kini bermuqim di Qatar menambahkan bahwa Indonesia punya berbagai source yang banyak, serta punya beragam sumber kemakmuran. Termasuk sumber daya manusia yang mencapai 1/4 milyar orang. Indonesia adalah negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Indonesia, masih menurut beliau, punya kekuatan ruihiyahuntuk jadi negara yang kuat dan tumbuh secara hakiki. Juga punya kekuatan materi dan ekonomi yang didukung dengan 17.000 pulau. Pantas bila dunia Islam sangat bergantung dan menaruh harapan besar kepadaIndonesia.
Beliau menambahkan bahwa Indonesia adalah sebuah bukti bahwa Islam adalah agama yang sangat toleran serta pengasih kepada pemeluk agama lain.
Di akhir acara, meski beliau punya agenda yang sangat padat dan nampak kelelahan di wajahnya, bahkantelah ditunggu oleh panita yang lain, beliau tetap berkenan untuk menyalami satu persatu hadirin serta berfoto bersama untuk kenang-kenangan. (ust)