Pengamat teroris, Al Chaidar mengatakan penembakan terhadap aparat kepolisian di Solo dilakukan teroris yang mempunyai doktrin Hambali.
“Pelaku penembakan polisi di Solo itu teroris dengan doktrin Hambali. Doktrin ini akan melakukan serangan pada waktu Idul Fitri yang bersamaan dengan hari-hari nasional. Kebetulan Idul Fitri hampir bersamaan dengan HUT Kemerdekaan, maka dilakukan serangan bersamaan HUT Kemerdekaan. Kalau Idul Fitri bersamaan dengan Natal maka mereka akan melakukan serangan bulan Desember,” kata pengamat teroris, Al Chaidar kepada itoday, Jumat (31/8).
Menurut Al Chaidar, kelompok yang mempunyai doktrin Hambali ini dipimpin Abu Fatih dan mempunyai pengikut di Solo, Yogyakarta dan Medan. “Kelompok ini dipimpin Abu Fatih dan kebanyakan dari kalangan muda,” jelasnya.
Kata Al Chaidar, sebenarnya kelompok ini pengikut Abu Bakar Ba’asyir tetapi memisahkan diri. “Mereka menganggap Abu Bakar Ba’asyir kurang begitu tegas dan keras terhadap pemerintah. Secara doktrin, mereka masih memakai doktrin Abu Bakar Ba’asyir,” papar Al Chaidar.
Selain itu, ia mengutarakan, aparat kepolisian menjadi target kelompok ini karena dianggap telah menzolimi para pejuang Islam. “Selama ini, mereka menganggap polisi musuh karena telah membunuh rekan-rekan mereka yang berjuang menegakkan Islam,” pungkasnya.(fq/itoday)